Kadek, Suartaya
(2011)
Topeng Menyingkap Karakter Manusia Dan Sejarah Masyarakat.
Artikel Bulan Juli (2011), 2 (7).
p. 1.
Preview |
|
PDF (Topeng Menyingkap Karakter Manusia Dan Sejarah Masyarakat)
- Published Version
Download (64kB)
| Preview
|
Abstract
Pertunjukan dengan mengenakan topeng merupakan seni pentas tertua di jagat ini. Hampir setiap bangsa di berbagai pelosok dunia mempunyai benda seni penutup wajah dalam berbagai wujud dan watak. Kiranya hingga kini pun topeng-topeng itu masih menjadi bagian tradisi atau ekpresi estetik masyarakat manusia. Bahkan pada masyarakat yang masih lekat dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, topeng bukan hanya dipandang sebagai sekedar penutup wajah namun dianggap memiliki kekuatan magis. Sedangkan keberadaan topeng pada masyarakat modern selain tetap diusung sebagai benda seni juga dikembangkan sebagai bentuk seni pertunjukan tari atau teater.
Masyarakat bhineka Indonesia memiliki beragam seni tari dan teater yang dalam penampilannya mengenakan topeng. Masyarakat suku Dayak di Kalimantan mewarisi topeng Hudoq yang biasanya hadir sebagai seni sakral dalam ritual keagamaan mohon kesuburan atau syukuran atas panen yang melimpah. Masyarakat desa Trunyan di tepi danau Batur, Bangli, hingga kini juga mengeramatkan pantomime bertopeng yang disebut Barong Berutuk. Teater menggunakan topeng berwajah primitip yang terbuat dari batok kelapa ini merupakan ritual mohon kesuburan. Selain tari topeng untuk mohon kesuburan, topeng di tengah masyarakat Nusantara umumnya dipakai sebagai perantara berhubungan dengan arwah nenek moyang seperti masih terlihat jejak-jejaknya kini pada suku Batak (Sumatera Utara), masyarakat Tolage-Alfur (Sulawesi Tengah), dan suku-suku di pedalaman Papua.
Actions (login required)
|
View Item |