ISI Denpasar | Institutional Repository

Tari Legong Sambeh Bintang, Di Desa Bangle Karangasem

Ni Wayan, Ekaliani (2011) Tari Legong Sambeh Bintang, Di Desa Bangle Karangasem. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (Cover Tari Legong Sambeh Bintang) - Cover Image
Download (56kB) | Preview

Abstract

Abstract Tari Legong Sambeh Bintang adalah sebuah tari sakral yang mengandung arti tari lepas putri yang ditarikan dengan ragam gerak sederhana secara bebas, berbalutkan busana gemerlapan layaknya sinar bintang yang berkelap-kelip di langit. Tarian ini ditampilkan dalam bentuk tari massal oleh 50 orang gadis yang belum mengalami akil balik. Penelitian ini dilakukan di Desa Bangle, sebuah desa kecil yang letaknya di ujung timur Karangasem, tempat dimana muncul dan berkembangnya tari sakral ini terkait dengan upacara piodalan Usaba Desa, di desa ini. Tari Legong Sambeh Bintang ini dikaji dengan metode kualitatif dan dianalisis mempergunakan Teori Religi, Teori Estetika, dan Teori Struktural Fungsional. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa awal mula muncul dan berkembangnya Tari Legong Sambeh Bintang ini di Desa Bangle disebabkan oleh karena adanya suatu kepercayaan/keyakinan masyarakat setempat kepada Sang Maha Pencipta. Untuk menunjukkan rasa baktinya, mereka merasa wajib melakukan upacara persembahan, menghaturkan sesaji yang disertai tari-tarian agar mereka memperoleh kedamaian, perlindungan dari Sang Maha Pencipta, yang mereka yakini turut serta dalam mengatur kehidupan mereka. Mereka mementaskan Tari Legong Sambeh Bintang ini disetiap upacara piodalan Usaba Desa diringi gamelan Terompong Beruk, yaitu sebuah gamelan tradisional yang terbuat dari tempurung kelapa. Tari Legong Sambeh Bintang ini berwujud tari putri halus. Hal itu dapat diamati dari ragam gerak, dan busana yang dipergunakan tarian ini, yang walaupun dibangun dari ragam gerak sederhana namun dengan diringi gamelan Terompong Beruk tarian ini terkesan sangat religius dan unik. Tari yang hanya dipentaskan pada upacara piodalan Usaba Desa ini ditampilkan dalam bentuk tari massal. Hal itu dapat diamati dari jumlah penari yang ditampilkan di setiap penyajiannya yaitu oleh 50 orang gadis yang belum mengalami akil balik. Tari Legong Sambeh Bintang ini mempunyai dua fungsi yakni fungsi manifes (fungsi yang diharapkan dan diakui) dan fungsi laten (fungsi yang tidak diharapkan/tidak diakui). Fungsi manifesnya adalah dengan muncul dan berkemangnya Tari Legong Sambeh Bintang ini melibatkan masyarakat setempat (penari, penabuh, penyungsung pura) menghasilkan sebuah sistem sosial baru yang dapat melakukan pementasan tarian tersebut untuk persembahan kepada Sang Maha Pencipta agar mereka memperoleh kedamaian. Sementara fungsi laten dari Tari Legong Sambeh Bintang ini adalah dengan mempersembahkan tarian ini mereka/masyarakat setempat merasa lebih nyaman. Sebagai salah satu unsur kebudayaan masyarakat Desa Bangle, tarian ini memiliki nilai use (guna), dapat dipergunakan sebagai persembahan kepada Tuhan untuk memohon keselamatan; function (fungsi), dapat memberikan nilai fungsi untuk melestarikan kebudayaan masyarakat setempat; dan meaning (arti/makna), dapat memberikan nilai makna yakni dengan muncul dan berkembangnya tarian ini dapat memberikan makna baru (pengayaan) identitas budaya masyarakat Desa Bangle, Abang Karangasem. Kata Kunci : tari dan upacara.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Dance Department
Depositing User: Ni Made Dwi Oktaviani
Date Deposited: 08 Sep 2011 03:37
Last Modified: 08 Sep 2011 03:37
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/1051

Actions (login required)

View Item View Item