Kadek, Suartaya
(2011)
Tari Bali Tempo Dulu Dalam Pentas Masa Kini.
Artikel Bulan September (2011), 2 (9).
p. 1.
Abstract
Sebuah buku tua tentang seni pertunjukan Bali, Dance and Drama in Bali (1938), menggugah seorang penari dari Negeri Sakura. Pada halaman 65, Ami Hasegawa (32 tahun), wanita Jepang yang pernah belajar tari Bali di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu, tertegun dengan sebuah potret yang menggambarkan sebuah tari ritual Baris Kekoepoe. Karena penasaran, ia terbang ke Bali menemui salah satu gurunya di Denpasar, menanyakan tentang tari itu. Gurunya, Ni Ketut Arini (66 tahun), menjelaskan bahwa tari Baris Kekoepoe itu sudah lama punah. Mendengar penuturan gurunya, Ami sedih. Ia kemudian membujuk Ketut Arini untuk merekonstruksinya.
Hasil rekonstruksi tari Baris Kekoepoe itu, disuguhkan kepada masyarakat Bali dalam arena Pesta Kesenian Bali (PKB) 2011 lalu, di Taman Budaya Bali. Dalam konteks ritual keagamaan, konon dulu tari Baris Kekoepoe dibawakan oleh sepasukan penari pria. Namun dalam presentasi artistik tata penggarapan Ketut Arini, tari ini dibawakan oleh empat penari wanita. Masyarakat Bali yang menyaksikan penampilan Kekoepoe tampak heran dengan gerak-gerik polos dan aneh dari tari yang mengenakan busana berumbai-rumbai ini. Penonton kian tersipu kagum karena yang membawakannya adalah para penari dari Jepang.
Actions (login required)
|
View Item |