Hendra, Santosa, SSKar.,M.Hum and Kadek, Wahyu Dita and I Wayan, Sana and I Wayan, Suarnawan
(2006)
Tekno Akustik Sebuah Alternatif Pertunjukan Musik Pariwisata.
Documentation.
ISI Denpasar.
Preview |
|
PDF (Cover Tekno Akustik Sebuah Alternatif Pertunjukan Musik Pariwisata)
- Cover Image
Download (245kB)
| Preview
|
Abstract
Abstrak
Tahun 1889 tatkala Achillie Claude Debussy, atau yang lebih dikenal sebagai Claude Debussy composer terkemuka dunia, memboyong rombongan gamelan jawa. Mereka didatangkan langsung dari Yogyakarta, lewat laut tidak seperti sekarangd engan fasilitas yang memadai. Hal ini dimaksudkan untuk meramaikan perayaan 100 tahun Revolusi Perancis. Kemudian pada tahun 1900-an Debussy juga mendatangkan rombongan gamelan Bali langsung ke Paris Perancis. Pada masa itu, mulailah dikenal apa yang disebut sebagai non-western music. Hasil penampilan Gamelan Bali tersebut sangat menghebohkan dan mengejutkan bagi dunia Barat. Pada saat itulah dapat disebut sebagai sebuah tonggak dasar pengenalan musik Indonesia pada dunia Barat, mereka terkagum-kagum dengan penampilam gamelan bali, dan mensejajarkannya dengan ciptaan-ciptaan komponis dunia.
Belasan tahun berselang, pariwisata di Bali sudah dimulai sejak tahun 1914. Hal ini dimulai melalui sebuah Maskapai Pelayaran Belanda (KPM) yang menerbitkan brosur wisata tentang Bali sebagai “pulau yang mempesona”. “pulau pura dan puri”, “pulau dewata” dan “tempat wanita bertelanjang dada”. ,ulai tahun-tahun itu KPM secara kontinyu membawa segelintir turis elite ke bali. Pada tahun 1925 KPM membangun Bali Hotel di Denpasar hotel pertama di bali. Di antara turis-turis elite tersebut ada seniman, antarpolog maupun penulis yang dengan tulisan dan interpretasi mereka ,ulai pada tahun 1930-an mengentalkan citra Bali di mata dunia sebagai pulau surga. Citra yang tetap melekat hingga sekarang.
Penulisan secara seksama tentang Seni pertunjukan Drama dan Tari Bali pertama dipublikasikan pada tahun 1938. Ironisnya, buku ini di tulis oleh orang asing bernama Walter Spies dan Berly de Zoete. Bukankah intervensi orang asing sudah merupakan bagian dari sejarah BALI pada umumnya? Walter Spies, peranakan Rusia-Jerman, adalah nama orang asing yang sangat terkenal di Bali. Ia datang dan menetap dibali mulai 1927 hingga jaman pendudukan jepang di awal tahun 1940-an; seorang pemusik, pelukis, yang mempunyai minat yng sangat mendalam pada seni pertunjukan di Bali. Peranannya dalam awal-awal perkembangan pariwisata budaya Bali sudah tidak diragukan karena dia sangat dipercaya oleh orang asing yang datang ke Bali pada waktu itu untuk member pengalaman budaya, khususnya seni pertunjukan di Bali. Pertunjukan seni tradisional menjadi menu rutin bagi pengunjung di jaman itu. Pementasan di lakukan di berbagai jaba pura (bagian luar pura) di berbagai desa di daerah sekitar ubud dan juga pementasa ke Bali Hotel milik maskapai pelayaran Belanda, KPM.
Actions (login required)
|
View Item |