ISI Denpasar | Institutional Repository

Macam Dan Jenis-Jenis Kerajinan Di Kabupaten Tabanan

Dr. Drs. I Made Gede , Arimbawa, M.Sn (2011) Macam Dan Jenis-Jenis Kerajinan Di Kabupaten Tabanan. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (Cover Macam Dan Jenis-Jenis Kerajinan Di Kabupaten Tabanan) - Cover Image
Download (11kB) | Preview

Abstract

Abstrak Awalnya orientasi penciptaan dan pemanfaatan produk kerajinan di Kabupaten Tabanan adalah untuk instrumen yang difungsikan untuk menunjang aktivitas hidup sehari-hari, baik yang berhubungan dengan kebutuhan yang bersifat sekuler maupun untuk kebutuhan yang bersifat spiritual religius.Di sela-sela aktivitas masyarakat di di daerah tersebut yang mayoritas sebagai petani, mereka juga mampu menciptakan berbagai produk kerajinan dengan memanfaatkan bahan yang ada disekitar alam lingkungannya. Dikerjakan dengan keterampilan tangan dan didukung dengan peralatan yang sangat sederhana. Berbagai produk kerajinan yang diciptakan seperti peralatan untuk pertanian, pertukangan, perabotan dapur, peralatan upakara agama Hindu atau untuk dipersembahkan kepada raja dan sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya kegiatan menciptakan produk kerajinan sebagai salah satu aktivitas budaya, ternyata bukan merupakan konsitensi dan stagman, namun terus berlangsung dan berkembang secara berkesinambungan seiring perkembangan kebutuhan masyarakat. Produk kerajinan selain memiliki nilai guna (use value) juga merupakan sebuah nilai dari budaya masyarakat yang unik artistik dan memiliki nilai tambah (added value) berupa nilai ekonomi (economic value). Produk kerajinan yang diciptakan di daerah tersebut, bukan hanya berorientasi untuk pemenuhan kebutuhan internal masyarakat setempat, namun secara eksternal diciptakan sebagai matadagangan untuk pemenuhan kebutuhan ekspor dan pariwisata. Oleh sebab itu, maka dalam hal tersebut terindikasi ada keterkaitan antara perkembangan paradigma penciptaan kerajinan dengan konsep pembangunan pariwisata di Bali. Sehingga pembangunan pariwisata yang berbasis budaya Bali diharapkan dapat membangkiy-kan pembangunan secara merata, termasuk dalam kegiatan kerajinan di berbagai daerah di Bali. Namun kenyataanya dapat diketahui bahwa kegiatan pariwisata di Bali selama ini hanya terfokus dalam satu atau beberapa kantung wilayah tertentu yang sangat terbatas. Meningkatnya nilai produk kerajinan untuk menunjang pariwisata dan ekspor, tidaklah berarti bahwa seluruh desa di pulau Bali dengan potensi kerajinannya telah tersentuh dan dapat menikmati manfaat tersebut secara merata. Seperti: kegiatan pembuatan beraneka ragam kerajinan di Kabupaten Tabanan, kemungkinan besar belum seluruh jenis kerajinan yang ada di daerah tersebut telah digali dan dikembangkan secara merata serta dioptimalkan ke arah tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu mengadakan penelitian pemetaan mengenai macam dan jenis kerajinan dengan tujuan untuk menggali, mengenali dan mendukomentasi potensi produk kerajinan sebagai aset masyarakat di Kabupaten Tabanan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dan memusatkan pada pemetaan macam dan jenis kerajinan di Kabupaten Tabanan. Untuk menjaring data penelitian berupa produk-produk kerajinan dan informasi terkait, maka digunakan teknik atau metode Rapid Appraisal (RA) yaitu aktivitas penelitian yang sistematis, terstruktur dan dirancang untuk secara cepat mendapatkan informasi tanpa melibatkan para perajin dan informan secara aktif dan diposisikan sebagai objek. Metode tersebut meliputi: (1) Studi leteratur untuk medukung hasil penelitian, (2) Wawancara mendalam untuk memperoleh informasi yang lebih rinci dan (3) Observasi yakni mengadakan pengamatan mengenai macam dan jenis produk kerajinan yang dihasilkan para perajin di beberapa sentra kerajinan di Kabupaten Tabanan. Data yang diperoleh dianalais secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil pemetaan macam dan jenis kerajinan tersebut dapat diketahui bahwa sebaran jenis usaha kerajinan mayoritas berada di beberapa desa di sekitar daerah Tabanan atau Kerambitan. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh: (1) kebiasaan penduduk yang berada dipinggiran kota atau di daerah pegunungan umumnya lebih banyak melakukan kegiatan bertani atau berkebun, (2) sebagai indikasi bahwa kegiatan kerajinan di daerah tersbut kemungkinan besar ada kaitannya dengan Kerambitan atau Tabanan yang dulu sebagai pusat kerajaan. Macam dan jenis kerajinan yang dapat dipetakan berdasarkan bahan yang digunakan, ternyata di daerah tersebut terdapat delapan jenis kerajinan yang masih eksis seperti: 1.Kerajinan lukis wayang terdapat di desa Krambitan, Kecamatan Krambitan. 2.Kerajinan wayang kulit/tatah kulit terdapat di desa Buduk, Kaba-kaba, Kecamatan Kediri dan di desa Belayu Kecamatan Marga. 3.Kerajinan batok kelapa (merupakan produk andalan). Berkembang di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Desa Gubug, kecamatan Tabanan, Desa Pangkung-karung, Kecamatan Kerambitan, dan Desa Belayu, Kecamatan Marga. 4.Kerajinan anyaman bambu terdapat di desa Nyitdah, Kecamatan Kediri. Sedangkan kerajinan anyaman pandan (merupakan produk andalan). Terdapat di Desa Gubug, Kecamatan Tabanan. 5.Keramik (gerabah dan keramik batu) (merupakan produk andalan). Terdapat di desa Pejaten dan Nyitdah, Kecamatan Kediri. 6.Kerajinan kayu (merupakan produk andalan). Terdapat di Desa Belayu/ Selanbawak/ Kukuh, Kecamatan Marga, di Desa Gubug/ Dajan Peken/ Kecamatan Tabanan dan di Desa Cepaka/ Pejaten, Kecamatan Kediri 7.Kerajinan ukir batu padas atau paras terdapat di desa Kukuh dan Belayu, Kecamatan Marga. 8.Kerajinan besi (merupakan produk andalan). Terdapat di daerah Batusangian, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan. Dari delapan macam dan jenis kerajinan yang berkembang di Kabupaten Tabanan, terdapat lima jenis kerajinan yang eksis berkembang dan berpeluang dijadikan sebagai produk andalan untuk menunjang sektor pariwisata dan untuk komoditi ekspor ke manca negara seperti: Jepang, Amerika Serikat Australia, Belanda, Kanada, Denmark, Korea, Spanyol, Perancis, Singapura, Costarika, Jerman, Inggris, dan sebagainya. Dalam usaha pengembangan sentra-sentra kerajinan di Kabupaten Taman, secara umum terdapat beberapa kendala, seperti: terbatasnya akses pasar, harga material yang tidak stabil, sulit mendapatkan dana atau modal untuk pengembangan usaha maupun sentuhan lainnya (pengenalan teknologi baru, peningkatan mutu dan pengembangan desain). Di samping dikenakannya tarif listrik non-subsidi dan biaya lain yang dapat memicu high cost produksi dan mempengaruhi daya saing. Upaya pemerintah yang telah dilakukan dengan memberi pembinaa, batuan fasilitas dan meluncurkan program-program lain yang terkait. Selain hal tersebut, juga secara inten melaksanakan promosi dan pemasaran produk yang dihasilkan para perajin dengan mengikutsertakan pameran dalam maupun luar negeri.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Craft Department
Depositing User: Ni Made Dwi Oktaviani
Date Deposited: 18 Apr 2012 03:03
Last Modified: 27 Jan 2021 04:42
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/1288

Actions (login required)

View Item View Item