I Gede, Oka Surya Negara, SST.,M.Sn
(2010)
Anggada Duta (Babak1).
Working Paper.
ISI Denpasar.
Abstract
Deskripsi karya :
Dikisahkan Sri Rama, Laksmana dan Wibisana hendak bersiap-siap menuju Gunung Swela untuk menghadapi balatentara Rahwana(Raja Alengka). Setibanya di Gunung Swela, Sri Rama terkesan akan keindahan hamparan hutan dan binatang yang hidup harmonis. Kesedihannya terobati oleh candaria kera-kera yang dipimpin oleh Sugriwa, Hanoman dan Anggada. Tiba-tiba terlihat seekor kera nyeleneh diantara kerumunan kera-kera yang sedang berkumpul. Wibisana mengetahui bahwa kera itu tiada lain adalah jelmaan Raksasa Sukasrana. Anggada segera menangkapnya untuk dihadapkan kepada Sri Rama. Atas perintah Rama, Sukasrana tidak jadi dibunuh, bahkan ia disuruh kembali melaporkan kepada Rahwana. Anggada diutus oleh Sri Rama ke Alengka untuk memperingatkan pada Rahwana agar mengembalikan Dewi Sita.
Di Kerajaan Alengka, Raja Rahwana sedang memimpin sidang sambil menunggu Sukasrana datang dari penyamarannya. Tiba-tiba Anggada datang dan segera meminta Rahwana untuk menyerahkan Dewi Sita kepada Rama. Dengan daya upayanya, Rahwana menjamu Anggada dengan minuman keras/alkohol hingga mabuk. Dalam keadaan mabuk, Rahwana menghasut Anggada untuk tidak memihak Rama dengan mengatakan bahwa Ramalah yang telah membunuh ayah Anggada(Subali). Mendengar perkataan Rahwana, Anggada menjadi murka. Dalam keadaan mabuk dan diselimuti kemarahan, Anggada berbalik menemui Rama untuk memberontak. Pasukan kera diobrak abrik hingga lari tunggang langgang. Hanoman berhasil menangkap Anggada dan hendak dibunuh, tetapi Sri Rama berhasil menyadarkannya. Anggadapun berjanji sepenuh hati untuk tetap membela Sri Rama.
Actions (login required)
|
View Item |