Drs. I Dewa Made , Pastika and Drs. A.A. Gede, Yugus,Msi and Dw. Ayu , Sri Suasmini, S.Sn, M.Erg
(2008)
Kajian Estetis Seni Lukis Gaya Pitamaha.
Documentation.
ISI Denpasar.
Abstract
Seni lukis gaya Pita Maha adalah seni lukis yang semula tumbuh dan berkembang di desa Ubud, dan kemudian menyebar ke daerah lainnya di Bali. Seni lukis yang berakar dari seni lukis klasik tradisional, mendapat sentuhan seni lukis barat, memiliki corak dan gaya tersendiri yang khas dan unik, dilanjutkan oleh generasi penerusnya sampai sekarang, sebagai seni lukis gaya Ubud.
Dengan adanya perkembangan seni lukis Bali, akibat dari pengaruh yang bersifat positif atau negatif yang berasal dari dalam maupun luar negeri, banyak mengalami pembaharuan, baik dalam hal ide, konsep-konsep atau teknik pengerjaannya .Pembaharuan dalam hal tema, dari tema pewayangan selanjutnya menjadi tema kehidupan sehari-hari dalam berbagai aspek seperti upacara di pura,pertunjukan tarian, kesibukan di sawah dan lainnya. Perkembangan di bidang teknik, proporsi-anatomi, persepektif, sinar bayangan dan pewarnaan.Seni lukis gaya Pita Maha pada saat sekarang masih dipajang di Museum Puri Lukisan Ratna Warta di Ubud, sampai sekarang memiliki koleksi 227 lukisan dan 105 karya patung.
Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah merangsang kreativitas seniman dalam menciptakan karya-karya baru dan menumbuhkan daya kritis yang lebih mendasar. Berkembangnya seni lukis Bali sampai sekarang tidak lepas dari dukungan pelukis tua yang dulu secara langsung mendapat pendidikan dari pelukis barat( Walter Spies dan Rudolf Bonnet), sebagai pelopor berdirinya organisasi Pita Maha. Di dalam hal menghadapi pengaruh ini, seniman memiliki sikap mandiri,toleransi yang tinggi sehingga dapat mengadakan perubahan karya, pembaharuan serta peningkatan kwalitas karya.
Actions (login required)
|
View Item |