I Made, Sidia, SSP., M.Sn
(2009)
Manajemen Seni Dalam Komunitas Wayang Suket.
Documentation.
ISI Denpasar.
Abstract
Beberapap seni pertunjukan rakyat dewasa ini kehidupannya agak memprihatinkan komponen komponen penyangga kehidupan seni pertunjukan rakyat semakin lama semakin menurun eksistensinya. Apalagi krisis ekonomi yang berkepanjangan makin membuat seni pertunjukan rakyat makin terpuruk sementara itu perkembangan media televisi yang menyediakan media hiburan, juga membuat seni pertunjukan rakyat makin terpinggirkan. Masyarakat yang dulu sebagai pendukung dan penggemar seni pertunjukan rakyat, sekarang lebih suka menonton tayangan hiburan televisi. Makin Jarang hajatan yang dimeriahkan dengan seni pertunjukan rakyat. Akibatnya penghasilan masyarakat para seniman dari jasa pagelaran seni pertunjukan rakyat berkurang sampai dengan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup (nafkah) keluarganya. oleh karena itu, untuk bisa bertahan hidup disamping jadi seniman mereka harus memperoleh pekerjaan yang menghasilkan, baik sebagai petani, buruh tukang batu, tukang kayu, maupun sebagai pegawai negeri. (Sri Rochana,2005 : 219).
Kesenian wayang sebagai hasil prestasi puncak masa lalu para leluhur telah menjadi warisan budaya Indonesia, tahan uji selama berabad-abad dan tidak henti- hentinya memukau perhatian orang di dalam maupun di luar negeri. Melalui kesenian wayangnya bangsa Indonesia mendapat penghargaan sebagai bangsa yang memiliki produk budaya unggulan yang adi luhung. Penghargaan ini diberikan oleh UNESCO terhadap wayang Indonesia. Wayang Indonesia di proklamirkan sebagai karya Agung Budaya tak benda warisan manusia (masterplace of the Oral and intangible heritage of humanity)
Pada tanggal 7 november 2003 (sukarman dkk,2004 :14).
Actions (login required)
|
View Item |