I Made, Sidia, SSP., M.Sn
(2010)
Karya Oratorium Tari ''Anggada Duta''.
Documentation.
ISI Denpasar.
Abstract
Proses penggarapan oratorium "Anggada Duta" dilakukan melalui penyatuan konsep antara penggarap tari, pedalangan, dan karawitan. Setelah dilakukan kesepakatan ide, konsep, dan bentuk garapan, selanjutnya masing-masing penggarap melakukan penggarapan secara sektoral. Kerja sektoral ini dilakukan dengan tetap mengacu pada konsep dan bentuk yang telah disepakati bersama. Untuk garapan tari,geraknya masih berpijak pada gerak-gerak tradisi, meskipun kemudian gerak-gerak tradisi tersebut banyak yang dikembangkan dan dikreasikan. Pada tokoh-tokoh dan figur tertentu gerak lebih terbuka terhadap pembaharuan dan lebih berani, dikarenakan tuntutan karakter dan adegan yang diperlukan.
Setelah garapan tari dan karawitan terbentuk, meskipun masih kasar, selanjutnya digabungkan dengan garapan wayangnya. Dalam penggabungan ini ada penyesuaian antara garapan tail dan garapan wayang, karena dalam garapan wayang ban yak digunakan setting dengan layer lebar, sehingga penggarap tan i pun tidak bisa menuangkan gerak dan adegan dengan bebas, akan tetapi harus tetap menyesuaikan dengan garapan wayangnya. Selanjutnya setelah garapan tan, karawitan dan pedalangan terbentuk dengan pasti, barulah dimasukkan pengolahan tembang dan narasi.
Actions (login required)
|
View Item |