ISI Denpasar | Institutional Repository

Rajasuya

I Made, Sidia, SSP., M.Sn (2010) Rajasuya. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (Rajasuya) - Cover Image
Download (352kB) | Preview

Abstract

Dikisahkan adanya niat Yudistira untuk menyelenggarakan upacara Rajasuya demi menyebarkan dharma dan menyingkirkan raja-raja angkara murka. Tetapi dalam persiapan pelaksanaan upacara Rajasuya ini, Yudistira menemui kesulitan karena biaya atau materi yang diperlukan cukup besar. Sedangkan keadaan perekonomian dan kehidupan keluarga Pandawa beserta rakyatnya sangat terpuruk. Demi terlaksananya upacara ini, Yudistira memerintahkan Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa berangkat ke empat penjuru Bharatawarsha untuk mengumpulkan upeti untuk dapat menyelenggarakan upacara agung tersebut. Sementara pada saat yang sama, terdapat seorang raja angkara murka juga mengadakan upacara mengorbankan seratus orang raja. Raja tersebut bernama Jarasanda dari kerajaan Magadha. Jarasanda inilah sebenarnya yang telah merusak perekonomian masyarakat secara menyeluruh. Dengan adanya kenyataan ini, Kresna menyarankan agar kegiatan mengumpulkan upeti dihentikan karena tidak ada gunanya, selama Jarasanda sebagai perusak perekonomian negara masih hidup. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membunuh Jarasanda yang akan dilakukan oleh Bima didampingi Kresna sebagai penasehat. Sedangkan langkah kedua, Yudistira disuruh agar memuja Dewa Surya untuk mohon petunjuk pencerahan mengatasi kesulitan ini. Selanjutnya terjadilah pertempuran hebat antara Bima melawan Jarasanda. Berkat bantuan Kresna, Jarasanda berhasil dibunuh oleh Bima. Setelah pertempuran tersebut selesai, maka Yudistira pun mulai melakukan saran kedua dari Kresna yaitu pemujaan kepada Dewa Surya untuk mendapatkan petunjuk memecahkan krisis perekonomian negerinya. Karena niat suci Yudistira, Dewa Surya pun kemudian muncul dengan segenap sinar sucinya. Yudistira diberkahi anugrah kemudahan rejeki dan pengembalian stabilitas negerinya. Disamping itu, Dewa Surya juga berpesan kepada Yudistira, agar selalu ingat memuja Bhatara Sri Sedana (Bhatara Rambut Sedana), karena beliaulah sejatinya sumber dari segala rejeki untuk membangun negeri. Setelah semua petunjuk dan pencerahan dari Dewa Surya, maka Yudistira berhasil melaksanakan upacara Rajasuya yang dihadiri sekian banyak kaum raja dan pendeta. Sementara Dewa Surya menjadi mahasaksi upacara agung ini.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Puppetry Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 24 Jul 2012 04:07
Last Modified: 24 Jul 2012 04:07
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/1485

Actions (login required)

View Item View Item