Drs. A.A. Gde, Yugus, M.Si (2007) Pralaya. Documentation. ISI Denpasar.
Microsoft Word (Cover Pralaya )
- Cover Image
Download (39kB) |
Abstract
Deskripsi Karya Keberadaan kesenian Bali sangat erat kaitanya dengan factor kepercayaan dan adat-istiadat, yang merupakan bagian dari aktivitas kehidupan masyarakat. Hal ini mempengaruhi sikap hidup masyarakat Bali, terutama para seniman dalam menciptakan karya-karya seni. Kecintaan dan ketaatan masyarakat Bali pada tradisi dan mampu member warna dan watak tersendiri pada berbagai bentuk kesenian yang dihasilkan. Eratnya kaitan agama dan seni tampak selaras dan tidak lepas dari kepribadian masyarakat Bali itu sendiri. Pemahaman terhadap falsafah agama yang merupakan sumber konsep sebagian besar seniman Bali dalam berkarya menjadi modal yang amat berharga untuk menimbulkan pengalaman relegius yang bernuansa insp[irasi, dipadukan dengan pengalaman estetis, yang merangsang tindakan-toindakan kreatif. Pralaya yang diangkat dalam judul lukisan yang dipameran di Lombok dengan tema “ Bentuk-Bentuk Wayang Inovatip” diambil dari sebagian dari ajaran agama Hindu memiliki kandungan filsafat spiritual yang dalam, namun diangkatnya ceritra tersebut sebagai sumber ide dalam karya saya untuk mengkaji atau menafsirkan se dalam-dalamnya nilai filsafat yang terkandung didalamnya., tetapi dalam karya tersebut ingin memvisualisasikan ceritra tersebut dalam dalam sebuah karya lukis yang menitik beratkan pada bentuk serta nilai-nilai estetika sesuai dengan pribadi penggarap. Cerita tentang pralaya yang diangkat dalam karya tersebut menceritrakan keluarga Kresna /Kerajaan Dwaraka saat sedang menghadapi kehancuran yang disebabkan oleh kutukan Gandari istri Destarata Kresna mengalahkan kerajan Astina, pada saat itu Kresna membantu Pandawa dalam perang Bratayuda di kurusetra, mengakibatkan keluarga Korawa mati semuanya. Pada saat itulah gandari merasa terpukul. Akibat kresna membatu Pandawa, gandari mengutuk kresna untuk mendapatkan setimpal dengan korawa yang mengalami kehancuran. Karya ini menampilkan kehancuran kerajaan Dwarawati/ Kresna yang diakibatkan oelh kutukan dewi Gandari atas perbuatab Kresna yang membantu Pandawa dalam perang Bratayuda di Kurusetra. Dalam dalam wujud karya ini ditampilkan warna-warna dominan merah dan biru. Memberikan kesan gelombang samudra pada saat menyapu istana kresna di Dwaraka, Istana itu menjadi hancur tidak berbekas sehingga semua rakyat Dwarawati mengungsi pergi dari kerajaan tersebut. Makna yang terkandung dalam karya tersebut memberikan kita renungan ketika manusia dikuasai oleh unsur-unsur rajas dan tamas kecendrungan hidup dikuasai oleh awa nafsu atau keinginan-keinginan yang tak terkendali. Semestinya dalam kehidupan ini ada kesadaran untuk melakukan instropeksi atau pengendalian diri, untuk tetap berbuat untuk kebaikan yang bertujuan untuk kehiduipan kita sendiri dijauhi oleh permasalahan-permasalahan yang emosi untuk mencari ketenangan.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Fine Art Department |
Depositing User: | Ni Made Dwi Oktaviani |
Date Deposited: | 02 Aug 2012 02:43 |
Last Modified: | 02 Aug 2012 02:43 |
URI: | http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/1520 |
Actions (login required)
View Item |