IB. Made, Manubawa
(2012)
Alam Sebagai Sumber Inspirasi Dalam Karya Seni Melukis.
Working Paper.
ISI Denpasar.
Abstract
Abstrak
John Loche, dalam Hardiman (2004: 76) berpendapat bahwa ide-ide yang kita
pikirkan merupakan proses pengindraan yang sangat rumit, sebelum kita berfikir abstrak, kita
lebih dahulu mengamati warna, ukuran, bentuk, mencium bau, atau mendengarkan sesuatu.
Apa yang kita tangkap dari dunia luar itu menjadi proses-proses internal kita seperti berfikir,
merasa, berkehendak.
Dengan proses pengindraan, pengalaman-pengalaman yang pencipta alami terdapat
realita kerusakan alam, merupakan proses lahirnya ide-ide untuk menciptakan sebuah karya
seni. Dengan ide pencipta yang mengangkat “Dampak Hubungan Manusia dengan
Lingkungan Alam” sebagai sumber inspirasi dalam berkarya seni lukis. Dalam penciptaan
karya seni lukis, penulis sangat tertarik dengan kondisi alam yang masih asri dan harmonis
dengan manusia. Disisi lain penulis merasakan banyaknya masalah tentang kerusakan alam
yang terjadi belakangan ini, kerusakan alam dapat diartikan sebagai tidak utuhnya lagi
ekosistem, yang diakibatkan oleh bencana alam dan eksploitasi alam yang dilakukan oleh
manusia. Seperti penebangan liar, pembakaran lahan hutan, alih fungsi lahan, pembangunan
gedung-gedung dan pabrik-pabrik yang menimbulkan kehancuran pada hutan seperti matinya
pepohonan, hutan terbakar, hutan menjadi gundul, terendam, tandus, kering, hilangnya
habitan satwa dan lain sebagainya.
Dalam memvisualisasikan ide tersebut, pencipta mewujudkan dalam bentuk karya
seni lukis yang menampilkan objek-objek imajinasi tentang alam. Dengan bentuk figur
penunjang yang mengedepankan karakter dan simbol untuk dapat menunjukkan fenomena
kerusakan alam. Bentuk-bentuk yang proporsional, komposisi yang dinamis dengan
penerapan warna-warna natural dan warna-warna gelap pada latar belakang merupakan
cermin fenomena kerusakan alam yang terjadi saat ini.
Actions (login required)
|
View Item |