I Kadek, Puriartha, S.Sn., M.Sn
(2013)
THE MIROR.
Documentation.
ISI Denpasar.
Abstract
ABSTRAK
Cermin adalah salah satu benda yang sering digunakan untuk menunjukkan suatu peribahasa atau juga ungkapan dalam budaya manusia. “Buruk rupa cermin dibelah”, “kita harus sering bercermin”, “sikap merupakan cerminan hati” dan lainnya. Cermin memiliki karakteristik bersedia menerima dan memperlihatkan apa adanya. Untuk itu,hal ini dapat dimaknai sebagai pribadi yang memiliki sifat-sifat, seperti sederhana, jujur, objektif, jernih, dan lain-lain. Filosofi cermin yang diambil adalah sesuatu yang menunjuk pada diri kita sendiri, karena pada hakekatnya begitulah fungsi cermin menampilkan bayangan diri kita agar kita dapat memperbaiki apa yang perlu diperbaiki, membangun apa yang perlu dibangun. Salah satu manfaat cermin yaitu bercermin dan setiap orang bercermin setiap harinya. Begitupula yang dialami oleh seniman jalan yang memakai cerin pecah untuk membantunya dalam berias. Efek yang dihasilkan dari cermin pecah sangat unik dan menarik sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi si pemotret,untuk memvisualisasikannya dalam media fotografi
Secara teknis, pemotret menggunakan lensa Nikon AF NIKKOR 50mm 1:1.8 D untuk mendapatkan bukaan aperture 1.8 dengan shutter speed 1/60s sehingga menghasilkan ruang tajam yang sempit dan juga untuk menghindari efek distorsi. Pemanfaatan ruang tajam yang sempit ini pemotret manfaatkan untuk memfocuskan dibagian cerminya untuk memperlihatkan efek unik dan menarik yang dihasilkan oleh cermin yang pecah dan sekaligus menjadi point of interst dalam karya ini. Pengolahan pasca pemotretan menggunakan soft ware Adobe Photoshop CS3 dengan memanfaatkan fitur cropping untuk mengatur komposisi yang diinginkan, level untuk mengatur gelap terangnya, brightness contrast untuk mengoreksi kontrasnya, dan selective colors untuk mengatur pewarnaan yang diinginkan.
Kata-kata Kunci: Cermin, Fotografi Seni,Pengolahan Pasca Pemotretan
Actions (login required)
|
View Item |