ISI Denpasar | Institutional Repository

REINTERPRETASI SENI LUKIS WAYANG KLASIK KAMASAN DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

I Komang , Martiasa (2013) REINTERPRETASI SENI LUKIS WAYANG KLASIK KAMASAN DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS. Documentation. Isi Denpasar.

[img]
Preview
PDF (REINTERPRETASI SENI LUKIS WAYANG KLASIK KAMASAN DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS) - Cover Image
Download (77kB) | Preview

Abstract

Abstrak Skrip karya ini mengangkat tema Reinterpretasi Seni Lukis Wayang Klasik Kamasan dalam Penciptaan Seni Lukis. Bersumber dari sebuah ide mengenai kehidupan anak yang tidak lagi tertarik dengan kesenian tradisi khususnya wayang. Dari fenomena tersebut memunculkan dorongan untuk menghadirkan kembali seni tradisi khususnya wayang dalam penciptaan seni lukis. Setelah melakukan pengamatan terhadap Kesenian wayang, akhirnya pencipta tertarik untuk mengembangkan seni lukis klasik wayang Kamasan dalam seni lukis modern dikaitkan dengan fenomena kekinian. Namun bagaimana mewujudkan wayang untuk mewakili ide ide mengenai fenomena kekinian. Adapun tujuan dan manfaatnya untuk memberikan cerminan baru dan mengangkat eksistensi wayang ditengah “arus globalisasi”, dan agar dapat menambah pengetahuan pencipta mengenai karakterkarakter wayang. Metode penciptaan yang digunakan adalah ekplorasi (penjajagan), eksperimen, dan pembentukan. Dengan menyusun elemen seni rupa, dan melalui tahap penjajakan, eksperimen, dan tahap pembentukan, serta dipadukan dengan ide gagasan sehingga tercipta 12 karya yang berjudul: 1) “Berjudi”; 2) “Sidang Pariporno”, 3) “Raja Korawa Didemo”, 4) “Bertengkar”, 5) “Surga Dunia”, 6) “Berebut”, 7) “Berpura-pura”, 8) “Penelanjangan Alam”, 9) “Perang di Bali Kini”, 10) “Berebut Kursi”, 11) “Keadialan yang Tak Adil”, 12 “Kenikmatan yang Terancam”. Pada akhinya dapat disimpulkan bahwa kesenian tradisi banyak memberi inspirasi dalam berkarya dan sangat menarik untuk diangkat serta dikembangkan dengan ide gagasan yang imajinatif akan menjadi karya-karya yang bernilai dan bermakna. Dengan terciptanya karya ini diharapkan mampu menyampaikan pesan atau makna mengenai kehidupan kekinian yang terjadi. Abstract This script brings up the theme Classic Wayang Kamasan Painting Reinterpretation in Painting taking from the idea that kids no longer interested in traditional arts such as wayang or known as traditional shadow puppets internationally. This phenomena cause the artist to bring it up again in a different way of painting it by painting Wayang Kamasan with worrying modern life situations. Its purpose and benefit are to give a new reflection also placing Wayang Kamasan existence in the globalization era. Which so would also give the artist more knowledge of wayang characters. The methods used are exploration, experiment and forming by putting fine art elements in 12 artworks titled: : 1) “Gambling”, 2) “Porno Assembly”, 3) “King Korawa Demonstration”, 4) “quarelling”, 5) “Heaven on Earth”, 6) “Snatching”, 7) “Pretending”, 8) “Nature Nudity”, 9) ”Bali’s War Today”, 10) ”Chair Attack”, 11) “Injustice Justice”, 12) “Threatened Pleasure”. In the end it can be simplified that traditional art can give a lot of inspiration in creating interesting artworks that can be developed with imaginative ideas which became valuable and meaningful artworks. With these artworks it is hoped to be able to give out the message or meaning of today’s worrying life situation. Keywords: Reinterpretation, Wayang Kamasan and modern painting

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Fine Art Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 13 Feb 2014 02:49
Last Modified: 13 Feb 2014 02:49
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/1891

Actions (login required)

View Item View Item