ISI Denpasar | Institutional Repository

ADAPTASI KONSEP NATAH DALAM REDESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN (BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI)

I Made, Jayadi Waisnawa (2013) ADAPTASI KONSEP NATAH DALAM REDESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN (BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI). Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (ADAPTASI KONSEP NATAH DALAM REDESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN (BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI)) - Cover Image
Download (18MB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Bali as one of the natural and cultural tourist destination has now turned into a business area. The increasing number of population change the green are into a trade and residential areas. This is caused by the lack of planning for population growth and environmental regulation by government. The fundamental concepts of culture, especially the spatial planning is neglected due to the changing orientation of the human lifestyle. This condition should become a serious concern for the government in order to rebuild the awareness of the meaning contained in the concept of local culture especially environmental regulation. Natah as one of the local culture concept in terms of spatial planning will be in adapted to the interior redesigning of libraries which become part of the Agency of Library and Archives Bali Province. The Redesign of this library is the development of profane and sacred meaning contained in the Natah concept by keeping the priority of space function. Sacred meaning has a philosophy of emptiness and central orientation while the profane meaning has a philosophy of ecological and traditional Balinese culture. Sacred meaning will be visualized into the atmosphere and space sonation, while the profane meaning will be visualized to physical and space connection. Spatial planning with centralized pattern is intended to provide convenience for the users (managers and visitors). Managers will get the ease of supervising to the whole space while for the visitors will have easy visual access and circulation throughout the space. Adaptation of ecological meaning is visualized through the placement of open space on the north and southside of the buildings. The open space in this direction has a low heat intensity, this factor will support weatherness and lighting activities inside the library. The Adaptation of Natah Concept through development meaning in redesigning the interior of this library is expected to be a solution in spatial planing for the manager of The Agency of Library and Archives Bali Province, governments and society in urban environments. This movements is also an attempt to preserve nature and the local culture especiallyBali. Keywords: Library, Interior Redesign, Natah, and Ethic Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata alam dan budaya kini berubah menjadi daerah bisnis. Meningkatnya jumlah penduduk merubah kawasan hijau menjadi kawasan pemukiman dan perdagangan. Hal ini diakibatkan oleh tidak adanya perencanaan terhadap perkembangan penduduk dan penataan lingkungan oleh pemerintah. Dasar-dasar konsep budaya khususnya penataan ruang terabaikan akibat berubahnya orientasi gaya hidup manusia. kondisi ini seharusnya menjadi perhatian seriur pemerintah dalam rangka membangun kembali kesadaran terhadap makna yang terkandung dalam konsep budaya lokal khususnya penataan lingkungan. Natah sebagai salah satu konsep budaya lokal dalam hal penataan ruang akan di adaptasi ke dalam redesain interior perpustakaan yang menjadi bagian dari Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali . Redesain ruang perpustakaan ini merupakan pengembangan makna sakral dan profan yang terkandung dalam konsep natah dengan tetap mengutamakan fungsi ruang. Makna sakral memiliki filosofi kekosongan dan pusat orientasi sedangkan makna profan memiliki filosofi ekologi dan budaya masyarakat tradisional Bali. Makna sakral akan di visualisasikan ke dalam suasana dan sonasi ruang sedangkan makna profan akan di visualisasikan pada fisik dan hubungan ruang. Penataan ruang dengan pola terpusat dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi pemakai (pengelola dan pengunjung). Pengelola akan mendapatkan kemudahan dalam pengawasan ke seluruh ruang sedangkan bagi pengunjung akan mendapatkan kemudahan akses visual dan sirkulasi ke seluruh ruang. Adaptasi makna ekologi divisualisasikan melalui penempatan ruang terbuka pada sisi utara dan selatan bangunan. Ruang terbuka pada arah ini memiliki intensitas panas yang rendah, faktor ini akan mendukung penghawaan dan pencahayaan aktivitas di dalam ruang. Adaptasi konsep natah melalui pengembangan makna dalam redesain interior perpustakaan ini diharapkan dapat menjadi solusi penataan ruang bagi pengelola Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali, pemerintah serta masyarakat di lingkungan perkotaan. Langkah ini juga sebagai usaha melestarikan alam dan budaya lokal khususnya Bali. Kata kunci : Perpustakaan, Redesain Interior, Natah, dan Etika

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Interior Design Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 12 May 2015 06:18
Last Modified: 12 May 2015 06:18
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2051

Actions (login required)

View Item View Item