Ni Ketut, Rini Astuti
(2013)
Dewi Sita.
Documentation.
ISI Denpasar.
Abstract
Abstrak
Ramayana menceritakan bahwa Sita bukan putri kandung Janaka. Suatu ketika Kerajaan Wideha dilanda kelaparan. Janaka sebagai raja melakukan upacara atau yadnya di suatu area ladang antara lain dengan cara membajak tanahnya. Ternyata mata bajak Janaka membentur sebuah peti yang berisi bayi perempuan. Bayi itu dipungutnya menjadi anak angkat dan dianggap sebagai titipan Pertiwi, dewi bumi dan kesuburan. Sita dibesarkan di istana Mithila, ibu kota Wideha oleh Janaka dan Sunayana, permaisurinya. Setelah usianya menginjak dewasa, Janaka pun mengadakan sebuah sayembara untuk menemukan pasangan yang tepat bagi putrinya itu. Sayembara tersebut adalah membentangkan busur pusaka maha berat anugerah Dewa Siwa, dan dimenangkan oleh Sri Rama, seorang pangeran dari Kerajaan Kosala. Setelah menikah, Sita pun tinggal bersama suaminya di Ayodhya, ibu kota Kosala. Sita artinya tanah, wanita yang menjungjung tinggi nilai-nilai kesetiaan dan jujur terhadap suami, Sita adalah tokoh pada cerita Ramayana, yang merupakan istri dari Rama Dewa anak dari Dasarata.
Kata Kunci: Painting On The Palm Leaf
Actions (login required)
|
View Item |