ISI Denpasar | Institutional Repository

DESAIN INTERIOR PUSAT PAGUYUBAN BUDAYA SUNDA DI BALI Jln. Tantular, Renon, Denpasar - Bali

Irsan, Pribadi Zaman (2015) DESAIN INTERIOR PUSAT PAGUYUBAN BUDAYA SUNDA DI BALI Jln. Tantular, Renon, Denpasar - Bali. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (DESAIN INTERIOR PUSAT PAGUYUBAN BUDAYA SUNDA DI BALI Jln. Tantular, Renon, Denpasar - Bali) - Cover Image
Download (130kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Kebudayaan yang berkembang di pulau Bali beraneka ragam dan tidak menutup kemungkinan budaya dari daerah lain untuk berkembang di daerah Bali. Salah satunya budaya sunda yang terkenal dengan suku perantau terbesar di Indonesia. Saat ini, untuk perantau dari suku sunda, Bali tidak hanya di jadikan sebagai destinasi wisata, melainkan sudah menjadi rumah kedua bagi mereka. Sejauh ini belum ada yang bisa memastikan bagaimana awal mula suku sunda bisa merantau ke Bali, tetapi menurut sumber yang beredar dimasyarakat sunda di Bali awal mula suku sunda berada di Bali terjadi pada saat zaman kemerdekaan, mereka datang melalui penugasan dijalur militer atau instansi pemerintahan. Baru kemudian diikuti pedagang dan pekerja diberbagai bidang. Dengan jumlah yang cukup besar, suku sunda yang bertempat tinggal di Bali membentuk beberapa organisasi perkumpulan orang sunda di Bali. Tetapi dengan tidak di dukung oleh fasilitas yang memadai atau tidak memiliki wadah yang bisa menampung seluruh kegiatan mengakibatkan kurangya persatuan organisasi yang membuat perkumpulan sunda tidak bisa saling mengenal satu sama lain. Padahal rasa persaudaraan adalah kunci kesuksesan dari perantau. Maka diperlukan suatu wadah yang dapat menampung, memperkenalkan dan mempersatukan rasa kekeluargaan dengan memberikan sentuhan desain interior yang berkonsep Ngaguyub ( bambu ) diharapkan mampu menampung seluruh kegiatan organisasi dan memberikan kesan berkumpul yang sesuai dengan visi dan misi yang di usungkan oleh kebanyakan organisasi tersebut yaitu saling asah, saling asih, saling asuh. Kata Kunci : Pusat paguyuban, Budaya sunda, Bali Culture that flourished on the island of Bali diverse cultures and did not rule out other areas to develop in the area of Bali . One of them is the famous Sundanese culture with nomadic tribes in Indonesia . Currently , for the nomads of the Sundanese Bali is not only made as a tourist destination , but it has become a second home for them . So far no one has been able to ascertain how early Sundanese could wander to Bali , but according to sources circulating in the community in Bali Sunda Sunda early tribes were in Bali occurred at the time of independence , they come through the belt duty military or government agencies . And then followed by the merchants and workers in various fields . With a large enough quantities , Sundanese in Bali founded several associations Sundanese community organizations in Bali . But by not supported by adequate facilities or do not have a container that can accommodate all the activities that lead to lack of union organization make Sunda association can not know each other . Although a sense of brotherhood is key to the success of the nomads . We need a container that can accommodate , integrate and introduce a sense of kinship with a touch of interior design concepts Ngaguyub ( bamboo ) is expected to accommodate all the activities of the organization and give the impression that collected in accordance with the vision and mission in usungkan by most organizations is that each sharpening , loving , mutual care . Key words: Community centre, sundanese, Bali.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Interior Design Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 08 Dec 2015 04:27
Last Modified: 08 Dec 2015 04:27
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2172

Actions (login required)

View Item View Item