ISI Denpasar | Institutional Repository

SEMA WAYAH SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM BERKARYA SENI LUKIS DI DESA TRUNYAN - BALI

Ida Bagus, Urip Jaya Nanda (2016) SEMA WAYAH SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM BERKARYA SENI LUKIS DI DESA TRUNYAN - BALI. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (SEMA WAYAH SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM BERKARYA SENI LUKIS DI DESA TRUNYAN - BALI) - Cover Image
Download (168kB) | Preview

Abstract

Di desa Trunyan ada tiga kuburan (sema) yang diperuntukan bagi tiga jenis kematian berbeda yaitu Sema Wayah, Sema Bantas dan Sema Muda. Sema Wayah merupakan lokasi pemakaman bagi jenazah warga Terunyan yang meninggal secara wajar. Ada dua cara pemakaman di Desa Trunyan. pertama adalah mepasah, yaitu meletakkan jenazah di atas tanah dibawah udara terbuka. Kedua adalah dikubur atau dikebumikan. keunikan pemakaman di Sema Wayah Desa Trunyan tersebut menyebabkan rasa ingin tahu serta timbulnya rasa ketertarikan untuk mengangkatnya sebagai sumber inspirasi dalam berkarya seni lukis, Adapun metode-metode yang dipergunakan adalah penjajagan (ekplorasai), percobaan (eksperimen), pembentukan (forming), yang terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan alat dan bahan, proses melukis, penyelesaian (finishing). Dalam hal tersebut saya dapat menyelesaikan 10 karya seni lukis dengan gaya surealisme diantaranya berjudul, Coming Home, Goa Tengkorak, The End of Time, Hutan Kematian, Meninggalkan Dunia Abadi, Menyatu Dengan Alam, Surud Buron, Teror Wangi, Asah, Incredible Ancak Saji. Makna yang ingin disampaikan adalah perbanyaklah berbuat baik, selalu waspada dalam bertindak, pandai-pandailah memilah antara dosa dan pahala, jangan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan, kaya dan miskin tidak menjadi ukuran dimata Tuhan , yang akan menentukan adalah baik buruknya sifat kita hingga kita menuju kematian. Kata kunci: Sema Wayah, Inspirasi, Seni Lukis ABSTRACT In the Trunyan village there are three graves (sema) that are intended for three different types of death which is Sema Wayah, Sema Bantas and Sema Muda. Sema Wayah is a burial site for the bodies Terunyan residents who died of natural causes. There are two ways cemetery in Trunyan. The first is Mepasah, namely putting the corpse on the ground under the open air. Both are buried or interred. the uniqueness of the cemetery at Sema Wayah Trunyan causes curiosity as well as a sense of interest as a source of inspiration in the work of art, The methods used are exploration, experiment, and forming, comprising of three stages: preparation of equipment and materials, the process of painting, finishing. In conclusion, I can finish the 10 paintings in the style of surrealism entitled, Coming Home, Goa Tengkorak, The End of Time, Hutan Kematian, Meninggalkan Dunia Abadi, Menyatu Dengan Alam, Surud Buron, Teror Wangi, Asah, Incredible Ancak Saji. Meaning to be conveyed is to multiply good deeds, always be vigilant in acting, be smart sorting between sin and reward, do not justify any means to achieve goals, the poor do not become the size of the eyes of the Lord, because the Lord will determine the merits of our nature to us to death. Keywords: Sema Wayah, Inspiration, Art Painting

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Fine Art Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 13 Jun 2016 01:51
Last Modified: 13 Jun 2016 01:51
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2265

Actions (login required)

View Item View Item