ISI Denpasar | Institutional Repository

SOHA

I Gede, Yudikrisna (2016) SOHA. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (SOHA) - Cover Image
Download (53kB) | Preview

Abstract

Bebarongan SOHA, bebarongan merupakan tabuh instrumental yang berkembang dikehidupan berkesenian dibali khususnya seni karawitan. Bebarongan sudah diwariskan dari dahulu hingga saat ini, tabuh Bebarongan selalu tetap exsis menunjukan jati dirinya di kehidupan berkesenian di Bali, Ini terbukti bebarongan selalu tampil di event-event tertentu yang disukai dan digemari oleh anak-anak hingga remaja saat ini yaitu dalam event Lomba Kendang Barong. Dalam Lontar Catur Muni-muni gamelan bebarongan disebut dengan Semara Ngadeg adalah barungan madya yang berlaras pelog (lima nada) yang biasanya dipakai untuk mengiringi tari barong ket. Gamelan ini memiliki instrumen yang tidak jauh berbeda dengan gamelan pelegongan.Ada satu perbedaan yang mendasar antara gamelan bebarongan dengan pelegongan. Perbedaan ini menyangkut sistem atau pola permainan kendang.Jika gamelan pelegongan menggunakan kendang kerumpungan yang dimainkan secara berpasangan, gamelan bebarongan memakai kendang tunggal yang dimainkan secara individu. Bebarongan dalam keterkaitan dalam hal ini, seperti halnya arti SOHA dalam bahasa terjemahkan sebagai “semoga terjadi demikian” yang artinya semoga dalam penggarapan ini terwujud sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam prosesnya mencoba memadukan pola garap tradisi dengan modern agar masih tetap bernuansa khasanah bebarongan yang pada umumnya. ingin mengembalikan unsure-unsur terpenting dalam penggarapan sebuah komposisi karawitan khususnya tabuh bebarongan. khasanah Tradisi yang ditonjolkan dengan menggunakan konsep Tri Angga agar kesan dari setiap bagian jelas nampak kehadiran dan kegunaanya. Gagasan dalam hal ini sejajar dengan ide. Dengan ini dimaksudkan hasil pemikiran atau konsep, pendapat atau pandangan tentang sesuatu. Gagasan atau ide dalam garapan Soha adalah tabuh kreasi petegak Bebarongan yang masih berpegang teguh pada pola garap tradisi dengan media ungkap gamelan Gong Kebyar yang terinspirasi dari realita kehidupan yajna dibali, yajna yang dimaksudkan melalui persembahan dengan puja mantra yang terucap diakhir dari mantra mantra selanjutnya, yang seakan sering terucapkan dalam jiwa diri manusia umat hindu. Suasana yang ingin disampaikan dalam garapan ini bervariasi, hal ini berkaitan dengan rangkaian prosesi pementasan Barong sakral penggambaran suasana pada masing-masing bagian memberikan kesan yang berbeda dengan digarap berdasarkan struktur yang diamati agar tampak suasana lebih dinamis Pada bagian kawitan, Bagian pengawak, Bagian pangecet, Semua memiliki suasana dan kesan seperti yang terkandung dalam filosofi SOHA. Kata kunci: arti dari tema garap yang diangkat “SOHA”, Transformasi suasana setiap bagian yang terkandung dalam filosofi Soha..

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Karawitan Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 16 Nov 2016 01:21
Last Modified: 16 Nov 2016 01:21
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2291

Actions (login required)

View Item View Item