ISI Denpasar | Institutional Repository

ARTIKEL KARYA SENI LEMPAS

I Wayan, Padmadipa (2016) ARTIKEL KARYA SENI LEMPAS. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (ARTIKEL KARYA SENI LEMPAS) - Cover Image
Download (107kB) | Preview

Abstract

Proses penciptaan karya seni biasanya berkaca dari berbagai peristiwa yang terjadi di kehidupan manusia, misalnya kehidupan sosial di masyarakat, fenomena alam, cerita pewayangan, babad, situasi pemikiran manusia dan lain-lain. Penata tertarik untuk mengangkat suatu kejadian di masyarakat, kejadian dimana para seniman bebarongan sudah terbiasa bermain tabuh petegak bebarongan, yaitu tabuh instrumental yang dimainkan sebelum dipentaskannya tari barong ket maupun drama tari Calonarang, dengan pola-pola ataupun kebiasaan-kebiasaan dari ciri-khas pola permainan gending tersebut dan ketukan yang genap, seperti contoh : satu gong finalis terdiri dari delapan ketukan, masing-masing terdiri dari empat ketukan, empat ketukan satu pukulan klentong dan empat ketukan satu pukulan gong. Dari sini penata membuat suatu ketukan yang tidak konstan atau bisa dibilang tidak tetap ataupun ganjil dari pukulan klentong maupun gong serta diikuti dengan permainan instrumen pendukung lainnya di dalam memainkan gamelan Bali khususnya dalam konteks bebarongan. Kejadian ini menginspirasi penata bagaimana nuansa Bebarongan dengan ketukan genap tersebut dirubah dengan ketukan ganjil dan genap di dalam satu gong finalis. Penata terinspirasi untuk mengolah kebiasaan-kebiasaan konstan menjadi sesuatu petegak bebarongan yang tidak konstan dengan mengolah tempo-tempo genap dan ganjil, namun tetap berpijak pada kebiasaan-kebiasaan tradisi yang sudah ada. Dari pemikiran tersebut, maka penata membuat sebuah komposisi tabuh petegak bebarongan yang diberi judul Lempas. Kata lempas dilihat dari pembendaharaan kata bersumber dari bahasa Bali, yang berarti berselisih, menghindari, mengingkari kesekepakatan/kebiasaan, keluar ataupun lepas (Kamus Bali-Indonesia, 1978:345). Hal ini penata gambarkan melalui perubahan dan penyesuaian pola permainan yang dipergunakan mengikuti beat (ketukan) genap dan ganjil sehingga mengubah cara kerja ritme yang biasanya genap akan mengikuti pola ganjil tersebut. Alat yang digunakan penata tidaklah barungan gamelan Bebarongan maupun Gong Kebyar, melainkan barungan gamelan Semara Pegulingan, sehingga sudah lepas dari segi barungan aslinya yaitu barungan gamelan Bebarongan, hanya saja dalam barungan Semara Pegulingan ini, terompong yang tidak dipergunakan untuk mengambarkan karakter bebarongan itu sendiri dan yang terpenting adalah pengolahan patutan atau patet serta modulasi. Kata Kunci: Fenomena Kebiasaan-kebiasaan, Tabuh Petegak Bebarongan, Mengingkari Kebiasaan, Barungan Gamelan Semara Pegulingan.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Karawitan Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 28 Nov 2016 00:16
Last Modified: 28 Nov 2016 00:16
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2301

Actions (login required)

View Item View Item