ISI Denpasar | Institutional Repository

TRANSFORMASI SENI LUKIS WAYANG KAMASAN DALAM ERA POSTMODERN

I Wayan, Mudana (2016) TRANSFORMASI SENI LUKIS WAYANG KAMASAN DALAM ERA POSTMODERN. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (TRANSFORMASI SENI LUKIS WAYANG KAMASAN DALAM ERA POSTMODERN) - Cover Image
Download (838kB) | Preview

Abstract

Seni lukis wayang Kamasan (SLWK) merupakan karya seni tradisional yang berkembang subur di Desa Kamasan Kabupaten Klungkung Bali, sangat terikat dengan pakem serta memiliki kandungan estetika sangat tinggi. Penelitian bertema “Transformasi Seni Lukis Wayang Kamasan dalam Era Postmodern”, dikaji dari sudut culture studies dengan mengangkat tema fenomena sosial masyarakat yang terpinggirkan. Diskursus yang berkembang SLWK sudah mengalami perubahan dikomersialisasi Oleh kaum kapitalis (pariwisata) sehingga terjadi transformasi. Featherstone (2001: 122) menyatakan; transformasi berkaitan dengan produksi serta berbagai rezim signifikansi yang implikasinya terjadi perubahan kearah postmodern berimplikasi munculnya teknik-teknik produksi dan reproduksi budaya yang mentransformasikan berbagai pengalaman serta praktik keseharian dan mempertanyakan tentang penandaan budaya untuk modernitas dimana pengetahuan itu diberi status fondasional yang bersifat humanis. Akibat dari tuntutan hidup masyarakat yang begitu kompleks SLWK mengalami perubahan dari sakral ke profan, dari produsen ke konsumen. Proses perubahan itu terjadi secara bertahap-tahap, dari tradisi lama dengan motivasi persembahan (form pollow meaning) menuju Modernisme (form pollow fuction) sebagai bentuk identitas, dan menjadi seni produk dalam era postmodern (form pollow fun) yang berorientasikan pasar. Fenomena perubahan ini dipersepsikan sebagai gejala postmodern yang terjadi sangat dahsyat dan cepat. Dalam proses produksi dan distribusi konsumen dengan kekuasan kapitalnya sudah mampu mengatur dan menentukan jenis-jenis produksi industri kreatif dan mendistribusikan produk-produk tersebut ke pasar. Hal-hal yang dapat disoroti dari transformasi SLWK berupa (1) bentuk transformasi SLWK yang berhubungan dengan (a) perubahan produksi, (b) perubahan distribusi, dan (c) perubahan konsumsi. (2) faktor-faktor pendorong transformasi SLWK (a) motivasi ekonomi, (b) identitas diri (c) kreativitas, (d) globalisasi, dan (e) pariwisata. (3) Implikasi transformasi SLWK di desa Kamasan Klungkung Bali, (a) lunturnya nilai-nilai tradisi lokal, (b) meningkatkan kesejahteraan, (c) terpasungnya kebebasan melukis, (d) meluasnya distribusi dan konsumsi, (e) kesetaraan gender, (f) berkembangnya industri kreatif. Untuk menganalisis permasalahan “Transformasi Seni Lukis Wayang Kamasan dalam era Postmodern” digunakan teori praktik, teori komodifikasi, dan teori estetika diterapkan secara ekkliktik. Metode yang digunakan adalah metode kritis yang bersifat emansipatoris, humanis, dan interpretatif. Penelitian emansipatoris adalah mencari data dilapangan di desa Kamasan Klungkung Bali dengan melibatkan partisipasi masyarakat, tokoh-tokoh desa, cendikiawan, seniman dan pekerja seni, pengusaha bergerak dalam bidang seni, yang mengetahui tentang latar belakang dan perkembangan SLWK dengan teknik observasi, wawancara, kepustakaan, dan kajian dokumen. Kata Kunci: Transformasi, Seni Lukis Wayang Kamasan, industri kreatif, dan Postmodern.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Design and Visual Communications Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 03 Jan 2017 03:34
Last Modified: 03 Jan 2017 03:34
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2318

Actions (login required)

View Item View Item