Arya Pageh, Wibawa
(2016)
PERSEPSI REMAJA DI KOTA DENPASAR TERHADAP DESAIN LABEL PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK.
Documentation.
ISI Denpasar.
Preview |
|
Image (PNG) (PERSEPSI REMAJA DI KOTA DENPASAR TERHADAP DESAIN LABEL PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK)
- Cover Image
Download (1MB)
| Preview
|
Abstract
ABSTRAK
Indonesia sebagai salah satu Negara di dunia yang memiliki jumlah penduduk terbesar, memiliki masalah yang cukup besar pula. Salah satunya adalah meningkatnya jumlah angka perokok. Menurut data WHO (2008), Indonesia menjadi Negara terbanyak ketiga jumlah perokok di dunia setelah Cina dan India yaitu sebanyak 62 juta jiwa. Sejumlah upaya dan kebijakan telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi kebiasaan merokok. Kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah dikeluarkannya PP No. 19 Tahun 2003 pada tanggal 10 maret 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yang didalamnya tercantum peraturan – peraturan yang harus dipatuhi oleh produsen rokok yang berisi tentang label keterangan indicator – indicator apa saja yang harus dipenuhi untuk membuat label peringatan bahaya merokok sehingga legal untuk dipasarkan (Depkes RI, 2003). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui persepsi remaja di Denpasar terhadap desain label peringatan bahaya rokok pada kemasan rokok menggunakan pendekatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan responden sebanyak 128 orang dengan rincian 85 responden merupakan perokok pasif dan 43 orang responden perokok aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan hubungan dan pengaruh yang kuat pada instrumen halo efek kedua tipe perokok remaja menunjukkan bahwa remaja di Denpasar merupakan masyarakat High Culture Context (HCC). Pada masyarakat HCC, kecenderungannya adalah berdimensi budaya collectivism dan lebih mengutamakan nilai – nilai dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat serta berkomunikasi menggunakan bahasa yang implisit.
Abstract
Indonesia as one country in the world which has the largest population, has a big enough problem. One is increasing the total number of smokers. According to WHO (2008), Indonesia is the third largest number of smokers in the world after China and India as many as 62 million people. A number of efforts and policies have been made by the Indonesia government to reduce smoking. Policy of the government is the issuance of PP 19 of 2003 on 10 March 2003 on cigarettes for health Therein contained regulations that must be adhered to by the cigarette manufacturer, which contains descriptive label indicators of what should be met in order to create a label warning of the dangers of smoking so it is legal to be marketed (MOH RI, 2003) the purpose of this study was to determine the perception of young people in Denpasar to the design of cigarette warning labels on cigarette packs using the approach. This research using quantitative descriptive method using as many as 128 respondents with details of 85 respondents are passive smokers and 43 respondents active smokers. The results showed that differences in the relationship and a strong influence on the instrument halo effect of the two types of teenage smokers shows that youth in the community Denpasar High Context Culture (HCC). At HCC society, the tendency is collectivism cultural, dimension and prioritize the values and traditions that are owned by the community and communicate using language that is implicit.
Kata kunci : Persepsi, Remaja, Label Peringatan Merokok, Desain Kemasan
Actions (login required)
|
View Item |