ISI Denpasar | Institutional Repository

POROSIDING SEMINAR NASIONAL KECERDASAN DALAM MENGGALI BUDAYA NUSANTARA SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI

I Ketut, Sariada and Ni Wayan , Mudiasih and Ni Made, Ruastiti and Ni Wayan, Ardini and NI Wayan, Mudiasih and Rinto, Widyarto and I Kadek, Braban and I Gusti Putu, Suarjana and Diah, Pratiwi and Ni Putu, Hartini and Ni Wayan , Megawati and Komang Pande, Ary Wibawa and I Made, Adi Dharmawan and I Komang , Yorda Garmita and Hence , Sahusilawane and I Nyoman , Artayasa and I Gede, Mugi Raharja and I Gst Agung, Ayu Widiari Widyaswari and Ida Bagus Ketut, Trinawindhu, S.Sn.,M.Erg and I Nyoman, Putrayasa and I Putu Gde , Wahyu Paramartha and I Gusti Ngurah, Alit Supariawan and Ida Ayu Gede, Sasrani Widyastuti and Epriliana, Fitri Ayu Pamungkas and I Komang, Arba Wirawan and I Putu, Lukita Wiweka Nugraha Putra and I Kadek, Agus Budiarta and Ida Ayu, Indah Teja Pratami and Ida Bagus Putu, Brahmanta and Made, Ratnawati and N. Suradman, . and I Gusti Ngurah, Wira Adnyana and Koes, Yuliadi and I Nyoman , Suardina and Wiji, Luluk Agustina (2016) POROSIDING SEMINAR NASIONAL KECERDASAN DALAM MENGGALI BUDAYA NUSANTARA SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
Image (PNG) (POROSIDING SEMINAR NASIONAL KECERDASAN DALAM MENGGALI BUDAYA NUSANTARA SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI) - Cover Image
Download (6MB) | Preview

Abstract

“Kecerdasan Dalam Menggali Budaya Nusantara Sebagai Sumber Penciptaan dan Pengkajian Seni” cukup menarik diangkat sebagai tema dalam seminar nasional yang diselenggarakan Program Pascasar- jana Institut Seni Indonesia Denpasar. Karenanya perlu diingat kembali kata “Budaya Nusantara” sangat identik dengan tradisi, dalam hal ini, kesenian tradisional nusantara adalah pondasi yang mendasari segala bentuk dan perkembangan kesenian yang selama ini membawa nama Indonesia ke ranah Global. Dengan demikian kesenian nusantara perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya agar tidak terseret oleh terpaan arus globalisasi yang akan mengkaburkan identitas budaya kita. Perkembangan kesenian di zaman ini penuh dengan pencarian, penggalian ide-ide yang mengede- pankan kreativitas dalam proses penciptaan dan pengkajian seni, sehingga melahirkan karya-karya spek- takuler yang bermutu tinggi. Di dalam ranah seni pertunjukan, para Etnomusikolog di masa ini berjuang mengangkat citra lokal ke ranah global dengan segala bentuk perkembangannya. Hal ini sangat berkaitan dengan topik seminar, yaitu keindahan budaya nusantara yang terbalut oleh nilai estetika tinggi mampu bersaing dalam dunia global. Dan kenyataannya budaya nusantara sudah mulai mengglobal. Di ranah visual art atau seni rupa dan desain dewasa ini terhembus wacana mengenai Global Art yang kembali mengambil dan meminjam ikon atau unsur tradisional yang kemudian di visualkan secara kreatif dengan ide-ide “gila”, sehingga disetiap karya-karya yang diciptakan bernuansa lokal dengan penggayaan baru yang mampu eksis di dalam ranah seni rupa dunia. Hal ini dalam konsep postmodern disebut dengan- pendekatan pasticheya itu mengangkat dan meminjam kembali bentuk-bentuk teks atau bahasa estetik tradisi yang kemudian dikonstruksi kembali dengan bahasa seni yang baru, kemudian menempatkannya kedalam konteks semangat masakini yang sering disebut dengan seni kontemporer tanpa meninggalkan dan merusak kesenian lokal.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Postgraduate
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 21 Jun 2017 05:46
Last Modified: 21 Jun 2017 05:46
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2406

Actions (login required)

View Item View Item