ISI Denpasar | Institutional Repository

KARYA TARI MANIK GUMANTI

Ni Luh Putu , Putri Utami and I GEDE , ARYA SUGIARTHA and I Ketut, Sariada (2017) KARYA TARI MANIK GUMANTI. Documentation. ISI Denpasar.

Full text not available from this repository.

Abstract

Abstrak Karya tari Manik Gumanti bersumber dari fenomena alih fungsi lahan sawah di Bali. Maraknya alih fungsi lahan sawah di Bali tidak dapat dihindari ditengah besarnya permintaan akan kebutuhan pembangunan. Sawah sebagai lahan pertanian produktif akan dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan, fasilitas penunjang pariwisata seperti hotel, villa dan perkantoran. Hal inilah yang kemudian mendorong terjadinya alih fungsi lahan sawah di Bali. Fenomena ini kemudian ditransformasikan ke dalam garapan yang merujuk pada lingkungan yang bertemakan introspeksi diri dengan judul tari palegongan inovatif Manik Gumanti. Motif-motif geraknya terinspirasi dari keindahan gerak-gerak tari legong yang dipadukan dengan inspirasi gerak-gerak alam sawah atau gerak flora yakni gerak (sayar-soyor) dan gerak peniruan lumpur yakni menggunakan gerak yang terinspirasi dari gerak ngelo dan ngelayak. Karya tari Manik Gumanti memiliki tiga rumusan ide penciptaan yaitu (1) Bagaimanakah proses penggarapan karya tari Manik Gumanti ?, (2) Bagaimanakah wujud karya tari Manik Gumanti ?, (3) Pesan apakah yang disampaikan melalui tari Manik Gumanti ?. Garapan ini memiliki tujuan agar tercipta karya yang baik. Adapun tujuan karya ini yakni memberikan pemahaman kepada mayarakat ditengah maraknya fenomena alih fungsi lahan sawah, tentang dampaknya terhadap pertanian di Bali. Dalam karya tari Manik gumanti menggunakan beberapa sumber data yang berasal dari buku-buku, dan video. Selain sumber data, karya ini mempergunakan beberapa teori sebagai landasan dalam penggarapan karya ini yakni menggunakan teori estetika, teori proses kreatif dan teori semiotika. Hasil dari karya ini adalah: (1) Karya tari ini hadir sebagai karya baru yang dihasilkan melalui proses dan menggunakan metode dalam penciptaannya. Proses penciptaan karya ini dikerjakan secara bertahap yaitu tahap eksplorasi, improvisasi, dan forming. (2) Penggarapan karya tari Manik Gumanti diwujudkan kedalam bentuk karya tari palegongan inovatif dengan melibatkan pendukung tari berjumblah kurang lebih tiga puluh empat orang. Garapan ini memiliki banyak pengembangan baik penyajiannya, gerak tarinya, musik, serta properti yang digunakan. (3) Makna dan pesan yang terkandung dalam garapan ini ialah makna dan pesan kreativitas, makna dan pesan kebersamaan, dan makna dan pesan pelestarian lingkungan. Garapan ini dipentaskan di area persawahan desa pakraman Renon, Kota Denpasar. Kata Kunci: Palegongan inovatif, Manik Gumanti. Abstract The creation of this dance originated from the phenomenon of land conversion in Bali. The rise of land conversion in Bali cannot be avoided amid the demand for development needs. Rice fields as productive agricultural land will be used for housing development, tourism support facilities such as hotels, villas, and home stay. It becomes a factor that encourages land conversion in Bali. This phenomenon is transformed into environmental cultivation program themed the environmental conservation entitled palegongan Manik Gumanti creation. It is inspired by the beauty of legong dance movements combined with the inspiration of natural motion of rice fields or flora motion such as (sayar-soyor) motion and mud imitation motion using body processing ngelo and ngelayak. Manik Gumanti dance is made in order to create a good work. It is aimed at providing understanding to the community about the impact on agriculture in Bali in the midst of the phenomenon of land conversion. There are three formulations of creation ideas contained in Manik Gumanti dance namely (1) How the process of making Manik Gumanti dance? (2) How does Manik Gumanti dance work look? (3) What message is delivered through Manik Gumanti dance? Books and videos are used as the data source in the creation of Manik Gumanti dance. Furthermore, the theory of aesthetics, theory of creative process, and theory of semiotics are used as theories in this dance. The results of the creation of this dance show that (1) This dance is present as a new work produced through the process and using methods in its creation. The process of creating this work is done in stages of eksplorasi (exploration), improvisasi (improvisation), and forming. (2) This Manik Gumanti dance is created in the form of palegongan dance creation consisting of approximately thirty-four people as the dance supporters. It has a lot of development in presentation, dance movement, music, and property used, (3) The message contained in this dance is that society must keep and preserve the fields that have been inherited by the ancestors, if land conversion is done without any rescue and protection, the rice fields in Bali will be sold out. Keyword: Palegongan inovatif, Manik Gumanti

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Postgraduate
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 03 Nov 2017 05:45
Last Modified: 03 Nov 2017 05:45
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2471

Actions (login required)

View Item View Item