Ni Wayan, Juli Artiningsih (2017) TARI GANDRUNG DI BANJAR SUWUNG BATAN KENDAL KELURAHAN SESETAN KOTA DENPASAR. Documentation. ISI Denpasar.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal, Kelurahan Sesetan, Kota Denpasar adalah sebuah tari pergaulan yang memiliki nilai sakral. Tarian ini dibawakan oleh seorang penari laki-laki yang belum menginjak dewasa atau mengalami masa akil baliq (umur 10 sampai dengan 11 tahun). Mengenakan busana wanita sehingga karakter yang dibawakan benar-benar menyerupai wanita. Pemilihan penari berdasarkan restu dari Ida Sasuhunan. Tari Gandrung Batan kendal diiringi dengan gamelan tingklik atau rindik yang terbuat dari bambu dan difungsikan sebagai sarana nawur sesangi (bayar kaul) bagi masyarakat yang mengalami musibah seperti sakit maupun yang lainnya. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk memahami bentuk, fungsi, dan estetika tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal, Kelurahan Sesetan, Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan seni pertunjukan. Ada tiga pokok permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimana bentuk tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal?; (2) bagaimana fungsi tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal?; dan (3) bagaimana estetika tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal?. Sebagai pisau analisis digunakan tiga teori yaitu teori Bentuk, teori Fungsional-Struktural, dan teori Estetika. Seluruh data penelitian ini, baik data primer maupun data sekunder diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumen. Dari hasil kajian diperoleh jawaban sebagai berikut. (1) Tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal tersebut disajikan dalam bentuk tunggal dan ditarikan oleh seorang penari laki-laki yang belum menginjak dewasa atau mengalami masa akil baliq. Hal itu dapat dilihat dari komponen gerak tari, tata rias dan tata busana, tata lampu/lighting, tempat pementasan, pelaku/penari, musik iringan, dan struktur pertunjukan (2) Berdasarkan fungsinya, seni pertunjukan Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal memiliki empat fungsi yaitu berfungsi sebagai seni pertunjukan yang bersifat ritual/sakral, penolak bala, hiburan, dan solidaritas. (3) Estetika pada tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal, nampak terlihat pada wujud, bobot, dan penampilannya. Estetika wujud ditunjukkan melalui keseluruhannya yang utuh yakni adanya keselarasan, keharmonisan, keutuhan, penonjolan, dan keseimbangan. Estetika bobot yaitu memegang teguh konsep Tri Hita Karana dan nilai-nilai yang terkandung yakni nilai solidaritas dan nilai keagamaan yang bersifat religius, magis, dan spritual. Estetika penampilan dapat diamati melalui bentuk pertunjukannya atau penampilan tari yang terdiri atas gerak tari, tata rias dan tata busana, penari/pelaku, tempat pementasan, musik iringan, sarana dan prasana berupa panggung. Kata kunci : Gandrung, Bentuk, Fungsi, Estetika ABSTRACT Gandrung Dance in Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar is a social dance that has a sacred value. This dance is performed by a male dancer who has not reached adulthood (age 10 to 11 years). They wear female outfit so that the characters are actually performed like a woman. The selection of dancers based on the blessing of Ida Sasuhunan. Gandrung Batan Kendal dance is accompanied by gamelan Tingklik or Rindik which is made of bamboo and functioned as a means of nawur sesangi (giving offerings that have been promised previously) for people who experienced disasters such as pain and others. The aim of this research is to understand the form, function, and aesthetics of Gandrung dance in Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar. This research uses qualitative method with performance art approach. There are three main issues studied in this research, that is to say :(1) how is the form of Gandrung dance in Banjar Suwung Batan Kendal ?; (2) how does Gandrung dance function in Banjar Suwung Batan Kendal ?; And (3) how is the aesthetics of Gandrung dance in Banjar Suwung Batan Kendal ?. In analysis three theories are used in this research namely the theory of Functional-Structural and the theory of Aesthetics. All data of this research, both primary and secondary data, are obtained through observation technique, interview, library research, and documentation study. The results of the study are as follows. (1) Gandrung Dance in Banjar Suwung Batan Kendal is performed by solo male dancer who has not been an adult. It can be seen from the components of dance movements, makeup and costume, lighting, stage, dancers, music accompaniment, and performance structure (2) Based on its function, the performing arts Gandrung in Banjar Suwung Batan Kendal has four functions namely as a ritual / sacred performing arts, rejecting reinforcements, entertainment, and solidarity. (3) The aesthetics of Gandrung dance in Banjar Suwung Batan Kendal is seen in the form, quality, and performance. The aesthetics of form is shown through the whole of harmony, unity, conspicuousness and balance. The aesthetic of quality is to hold the concept of Tri Hita Karana and the values contained in it namely religious, solidarity and religious values which is magical and spiritual. The aesthetics of performance can be observed through the form of performances or dance performances that consists of dance movements, makeup and costume, dancers, venue, music accompaniment, facilities and the stage. Keywords: Gandrung, Form, Function, Aesthetics
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Faculty > Postgraduate |
Depositing User: | Mrs Dwi Gunawati |
Date Deposited: | 03 Nov 2017 05:58 |
Last Modified: | 03 Nov 2017 05:58 |
URI: | http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2474 |
Actions (login required)
View Item |