ISI Denpasar | Institutional Repository

ARTIKEL GARBHAWANA

I Ketut , Sudiana and I Gede, Yudarta and I Nyoman, Pasek (2017) ARTIKEL GARBHAWANA. Documentation. ISI Denpasar.

Full text not available from this repository.

Abstract

Abstrak Garbhawana merupakan salah satu karya seni yang digarap dari sebuah inspirasi tentang keberadan alam pedesaan yang masih asri bernama desa Garbhawana. Garbhawana sendiri memiliki arti perut hutan, sesuai dengn namanya desa tersebut dulunya sebuah hutan yang walaupun sekarang sudah berubah menjadi pemukiman penduduk namun keindahan dan keasrian alamnya masih dapat dinikmati. Fokus kajian dari garapan Garbhawana ini adalah pengolahan unsur-unsur musikal seperti melodi, tempo, ritme dan dinamika yang dihiasi dengan motif-motif pepayasan sehingga muncul suatu kreasi baru yang dapat mengimplementsikan keasrian alam Garbhawana ke dalam sebuah gamelan namun masih mempertahankan pola-pola tradisi sesuai uger-uger tabuh lelambatan. Dituangkan dalam delapan bagian tabuh yaitu; kawitan, pengerangrang, gegenderan, bebaturan, bebapangan, pengawak, pengecet dan pekaad. Metode penciptaan yang digunakan dalam garapan Tabuh Telu Lelambatan Kreasi Garbhawana meliputi; 1. Penjelajahan (Exploration) tahap penata mencari ide garapan untuk menentukan judul, 2. percobaan (improfisation) tahap ini penata mencoba menuangkan ide gagasan melalui media gamelan gong kebyar, 3. pembentukan (forming) yaitu tahap mulai mentransfer ide yang telah terbentuk guna mendapakan wujud kongkrit garapan dengan mengadakan kerja studio. Kreasi Garbhawana merupakan sebuah hasil konsep garapan karawitan kreasi yang masih bertitik tolak pada pola-pola karawitan Bali. Garapan ini menggunakan konsep Tri Angga sebagai dasar dari penyusunan komposisi dari garapan. Mengusung tema keasrian alam pedesaan, penciptaan komposisi kreasi Garbhawana ini adalah mereinterpretasikan keasrian alam melalui komposisi gamelan gong kebyar. Walaupun komposisi dari garapan ini bertumpu pada pakem tradisi yang sesuai dengan jajar pageh tabuh lelambatan namun penata memberikan sentuhan baru yang kreatif seperti pada bagian bebaturan yang disisipi motif leluangan dan di bagian pekaad berisi motif longgor yang tidak terdapat pada gamelan tabuh telu biasa. Kata Kunci : Kreasi Garbhawana, Tabuh Telu Lelambatan, Keasrian Alam Pedesaan Abstract Garbhawana is one of the works of art that worked from an inspiration about the exquisite nature of rural nature named Garbhawana village. Garbhawana itself has the meaning of the stomach of the forest, in accordance with the name of the village was once a forest that although now has turned into a residential area but the beauty and keasrian nature can still be enjoyed. The focus of this study from Garbhawana's claim is the processing of musical elements such as melody, tempo, rhythm and dynamics which are adorned with the motifs of pepayasan so that there is a new creation that can mengimplementsikan natural beauty Garbhawana into a gamelan but still maintain the traditions Uger-uger percussion slowness. Poured in eight parts percussion ie; Kawitan, penyerangrang, gegenderan, bebaturan, bebaturan, pengawak, penyet and pekaad. Creation methods used in the work of Tabuh Telu Lelambatan Kreasi Garbhawana include; 1. Exploration stage stylists looking for ideas to determine the title, 2. experiment (improfisation) this stage stylists trying to pour ideas through the idea of gamelan kebong kebyar, 3. forming (forming) is the stage began to transfer ideas that have been formed to mendapakan Concrete manifestation by holding studio work. Garbhawana creation is a result of the concept of arable karawitan creations that are still dotted on the patterns of karawitan Bali. This cultivation uses the concept of Tri Angga as the basis of composing the composition of the claim. Carrying the theme of the natural beauty of the countryside, the creation of Garbhawana creation composition is to interpret the natural beauty through the composition of gamelan kebong gong. Although the composition of this cultivation rests on the traditional grip that suits the row of the taboo tabuh slow but the stylists give a creative new touch as in the bebaturan section inserted by the motive of the auction and in the pekaad contains longgor motifs that are not found in the gamelan ordinary teluh. Keywords: Garbhawana Creation, Tabuh Telu Lelambatan, Keasrian Alam Rural.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Karawitan Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 08 Nov 2017 06:56
Last Modified: 08 Nov 2017 06:56
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2504

Actions (login required)

View Item View Item