I Wayan , Gulendra (2016) PERBEDAAN DALAM KEHARMONISAN SEBAGAI IMAJINASI KREATIF PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS. Documentation. ISI Denpasar.
Full text not available from this repository.Abstract
Seni merupakan refleksi dari akumulasi pengalaman batin melalui kajian, pengamatan, eksplorasi, dan perenungan terhadap suatu nilai-nilai klehidupan, menyangkut agama, budaya, politik, adat istiadat, keindahan alam, maupun aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari. Berbagai fenomena obyek yang ada tidak dengan serta merta diwujudkan menjadi bentuk bahasa visual, melainkan telah dilakukan perenungan dan interpretasi yang intens terhadap esensinya untuk menciptakan pencitraan (images) dari suatu fenomena estetik. Berangkat dari pengalaman dan pengamatan terhadap fenomena kehidupan bermasyarakat, menampakkan berbagai prilaku disharmoni, hal tersebut tidak terlepas dari kurangnya pemahaman terhadap hakekat kebhinekaan dalam berinteraksi dalam hubungan sebagai warga masyarakat. Sebagaimana hubungan manusia yang harmonis baik secara spiritual maupun jasmaniah sebagai prilaku yang demokratis secara utuh yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Pengamalan dan penghayatan terhadap prinsip keseimbangan yang berlandaskan filosofi Tri Hita Karana harus dilaksanakan secara total dalam satu kesatuan sebagai prinsip berkehidupan dalam sistem kemasyarakatan. Apabila makna Tri Hita Karana ini disikapi dengan pikiran yang arif dan bijak tanpa mementingkan rasa egoisme dan otoritas yang mutlak, maka hal ini akan berdampak pada hubungan kehidupan yang selaras. Kemajuan ilmu dan teknologi telah mengantarkan manusia pada otoritas yang mutlak, dalam menghegomoni segala aspek kehidupan yang semata-mata kepentingan material dan financial sebagai standar penentuan status berkaitan hubungan berinteraksi atas sesama maupun dengan lingkungan alamnya. Pandangan tersebut telah memprovokasi emosi sehingga muncul gagasan untuk menghadirkan nilai-nilai filosofi kehidupan sebagai sebuah pemaknaan terhadap fenomena yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun kompleksitas dan tuturan konsepnya merupakan suatu interpretasi yang tidak lagi bergantung pada bentuk-bentuk representative, melainkan didekonstruksi namun masih dapat dirasakan adanya rangsangan keterbacaan sumber ide melalui bagian-bagian tertentu dalam mengartikulasikan gagasan. Kata Kunci: Seni Lukis, Beda dalam harmon
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Fine Art Department |
Depositing User: | Mrs Dwi Gunawati |
Date Deposited: | 17 Nov 2017 05:32 |
Last Modified: | 17 Nov 2017 05:32 |
URI: | http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2531 |
Actions (login required)
View Item |