ISI Denpasar | Institutional Repository

NGINANG

I Wayan, Sumiarsa (2017) NGINANG. Documentation. ISI Denpasar.

Full text not available from this repository.

Abstract

Abstrak Nginang secara harfiah berarti mengunyah. Jadi Nginang merupakan kegiatan yang artinya mengunyah daun sirih beserta kelengkapannya, yaitu kapur/pamor dan gambir/buah pinang. Nginang dalam tradisi nusantara, sering disebut dengan ramuan berkapur sirih, yang biasanya dilengkapi dengan sirih, pinang, gambir, tembakau dan kapur. Ide ini muncul ketika penata melihat adanya kegiatan orang tua yang sedang mengunyah daun sirih/Nginang, dari proses menata daun sirih, membubuhkan kapur/pamor dan gambir, kemudian menggulungnya dan dimasukkan dalam mulut serta dikunyahnya pelan-pelan. Dikatakan setelah dikunyah berulang-ulang, akan terasa lembut jika sudah tercampur rata tanpa ada penonjolan rasa dari masing-masing bahan Nginang, sehingga orang tersebut dapat menikmati kenikmatan dalam Nginang. Hal ini penata tuangkan dalam suatu garapan dengan tiga bagian dalam satu kesatuan garapan. Pemilihan media ungkap pada garapan ini termasuk hal yang paling penting. Tentunya sebagai seorang pengerawit Bali, penata tidaklah lepas dari gamelan sebagai media ungkap. Pemilihan instrumen gamelan ini untuk menganalogikan bahan-bahan Nginang. Dalam mengaplikasikannya untuk daun sirih diwakili oleh gamelan Geguntangan dengan maksud bahwa dalam sehelai daun sirih itu terdapat beberapa urat yang diwakili dari beberapa instrumen yang ada dalam gamelan Geguntangan. Untuk kapur/pamor diwakili oleh sepasang instrumen Gender Rambat, dan untuk gambir/buah pinang diwakili oleh sepasang instrumen Gender Wayang. Dalam hal ini penata juga ingin mengingatkan kembali bahwa masih banyak gamelan yang bisa digarap menjadi sebuah komposisi karawitan yang bentuknya baru. Sekalipun gamelan yang digunakan tergolong barungan menengah (terdiri dari 12 instrumen/penabuh). Dalam garapan ini saya menggunakan beberapa sumber yaitu: Sumber Tertulis: Nilai Agama Sumber Inspirasi Penelitian Dan Karya Cipta Seni Pertunjukan, Kreativitas Musik Bali Garapan Baru, Perspektif Cultural Studies, Pengetahuan Karawitan Bali, Ubit-ubitan Sebuah Teknik Permainan Gamelan Bali, dan Corat – coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Sumber Diskografi: Lemayung, Anda Bhuana, Kuda Mandara Giri, Tulang Lindung. Kata kunci: Nginang, media ungkap, komposisi karawitan. Abstrac Nginang literally means chewing. So Nginang is an activity which means chewing betel leaves along with the completeness, namely lime / pamor and gambir / betel nut. Nginang in the traditions of the archipelago, often referred to as the merapi chalky concoction, usually equipped with betel, areca nut, gambier, tobacco and lime. This idea arises when the stylists notice the activity of parents chewing betel leaf / Nginang, from the process of laying the betel leaves, applying lime / pamor and gambir, then rolled and put in the mouth and chewed slowly. It is said after chewed repeatedly, it will feel soft if it is well blended without any protrusion of each Nginang ingredients, so that person can enjoy the pleasure in Nginang. This stylist pours in a cultivation with three parts in a unified entity. The selection of media revealed in this claim is the most important thing. Certainly as a Balinese pengerawit, stylist is not separated from the gamelan as the media revealed. Selection of this gamelan instrument to analyze Nginang ingredients. In applying it to betel leaf is represented by gamelan Geguntangan with the intention that in a piece of betel leaf there are some vein which is represented from some instrument that exist in gamelan Geguntangan. For chalk / pamor is represented by a pair of Gender Rambat instruments, and for gambir / betel nut represented by a pair of Wayang Gender instruments. In this case the stylists also want to remind again that there are many gamelan that can be cultivated into a new musical composition karawitan. Although the gamelan used is classified barungan medium (consisting of 12 instruments / penabuh). In this work I use several sources: Written Source: Religious Value Source Inspiration Research And Performance Creative Works, Balinese Music Creativity, Cultural Studies Perspective, Karawitan Balinese Knowledge, Ubit-Nubble A Balinese Gamelan Game Technique, and Doodles Contemporary Music Past and Present. Discography Sources: Lemayung, Anda Bhuana, Mandara Giri Horse, Protective Bones. Keywords: Nginang, media revealed, karawitan composition.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Karawitan Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 20 Nov 2017 02:31
Last Modified: 20 Nov 2017 02:31
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2535

Actions (login required)

View Item View Item