ISI Denpasar | Institutional Repository

BASE

Jro Ngurah, Wiratama Putra and Ni Ketut, Suryatini and Ni Ketut , Dewi Yulianti,S.S.,M.Hum (2017) BASE. Documentation. ISI Denpasar.

Full text not available from this repository.

Abstract

Abstrak Bagi umat Hindu khususnya di Bali, untuk melaksanakan sebuah upacara yadnya atau keagamaan selalu mempergunakan sarana upakara, simbol-simbol atau sarana upakara ini dipergunakan oleh umat Hindu di Bali dalam berbagai aktivitas ritual yang sebenarnya merupakan cetusan rasa bhakti yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan). Sarana upakara ini dibuat dengan menggunakan bahan baku bunga, buah, daun, dan air. Salah satu bahan upakara yang digunakan masyarakat Hindu di Bali adalah daun sirih, atau dalam istilah bahasa Balinya disebut dengan nama Base. Base merupakan habitus perdu merambat, batang kayu bulat berbuku–buku uralis berwarna hijau, daun tunggal bulat panjang berbentuk jantung. Base adalah daun tunggal yang memiliki bentuk sederhana seperti jantung, panjang daun kurang lebih 8 cm dan memiliki lebar 2–5 cm, memiliki serat–serat pada daunnya, dan berujung runcing. Daun base juga digunakan sebagai kelengkapan membuat porosan, tubungan tandingan suci, basen jriji, biyakaon, base tempeldan sejumlah sarana upakara lainnya. Karena itulah penata menjadi tertarik sehingga muncul sebuah ide dan merangsang penata mengimajinasikan bentuk base ke dalam sebuah karya tabuh Semara Pegulingan sebagai wujud ekspresi seni. Penata akan bereksperimen dengan mengembangkan sebuah garapan tabuh Semara Pegulingan, dimana hal ini dilakukan untuk mendapatkan kebebasan berekspresi namun tidak keluar dari aturan yang berlaku dan agar tidak kebablasan dalam membuat sebuah garapan tabuh Semara Pegulingan. Kata Kunci : Base, tabuh Semara Pegulingan Abstract For Hindus, especially in Bali, to carry out a yadnya or religious ceremony always use upakara means, symbols or means of this upakara is used by Hindus in Bali in various ritual activities which is actually a spell of bhakti devotion addressed to Ida Sang Hyang Widhi Wasa (God). Means upakara is made by using raw materials of flowers, fruits, leaves, and water. One of the upakara materials used by the Hindu community in Bali is the betel leaf, or in Balinya language term called Base name. Base is a creeping vine habitus, round logs of green uralis, a single heart-shaped single leaf. Base is a single leaf that has a simple shape like the heart, leaves about 8 cm long and has a width of 2-5 cm, has fibers on the leaves, and pointed. The base leaf is also used as the completeness of making porosan, sacred counterculture, basen jriji, biyakaon, base tempeldan other upakara means. That's why the composer become interested so that an idea emerges and stimulates the stylist mengimajinasikan base form into a work of percussion Semara Pegulingan as a form of artistic expression. composer will experiment with developing a garapan tabuh Semara Pegulingan, where this is done to get freedom of expression but not out of the rules and not to go too far in making a tabuh Semara Pegulingan Keyword : Base, tabuh Semara Pegulingan

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Karawitan Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 20 Nov 2017 03:05
Last Modified: 20 Nov 2017 03:05
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2537

Actions (login required)

View Item View Item