ISI Denpasar | Institutional Repository

TARING ATARUNG

I Kadek, Swidana and I Made, Sidia and Ni, Diah Purnamawati (2017) TARING ATARUNG. Documentation. ISI Denpasar, Institut Seni Indonesia Denpasar, Jl. Nusa Indah Denpasar.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Kesenian di Bali sangat erat hubungannya dengan upacara agama, kepercayaan dan adat istiadat. Kesemuanya merupakan suatu rangkaian kebudayaan yang tidakbisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Hal tersebut hidup dan berkembang secara bersamaan ditengah-tengah masyarakat Bali. Seperti pertunjukan Wayang Lemah / Wayang Gedog biasanya di anggap sebagai sarana perlengkapan jalannya upacara agama dengan perkembangan jaman perlunya kesenian Wayang Lemah di multifungsikan sebagai hiburan, di kolaborasikan menjadi pertunjukan menarik atau inovasi, namun tidak lepas dari tradisi dan fungsinya. Selain itu garapan ini memadukan tradisi dan inovasi / modern, menjadi sebuah garapan yang bersifat inovatiaf, di antaranya pertunjukan wayang lemah yang dipaduakan dengan tarian topeng dan iringan tabuh/ gambelan gambuh, di inovasikan dengan penataan cahaya/ lampu, dan cerita kala tatwa. Sehinga menjadi garapan yang mempunyai identitas tersendiri yang berjudul ‘’Taring Atarung’ Wayang Lemah Inovatif ’’. Sehinga Wayang Lemah/ Wayang Gedog bisa menjadi alternati pertunjukan yang menghibur, mengkritik, dan memotivasi kalangan anak muda untuk menonton pertunjukan Wayang kulit Bali. Kata kunci : Wayang lemah inovatif, Perkembangan Wayang, Taring Atarung ABSTRACT The arts in Bali are closely related to religious ceremonies, beliefs and customs. They are a series of cultures that can not be separated from one another. It is alive and growing simultaneously in the midst of Balinese society. Such as Wayang Lemah / Wayang Gedog performances are usually regarded as a means of religious ceremonies with the development of the era of the necessity of Wayang Lemah arts in multifunctional as entertainment, in collaboration into an interesting show or innovation, but can not be separated from the tradition and function. In addition, this work combines tradition and innovation / modern, into an innovative cultivation, among them a weak puppet show that is mixed with mask dance and tabuh accompaniment / gambelan gambuh, innovated with the arrangement of light / lamp, and the story when tatwa. So become a cultivation that has its own identity entitled '' Taring Atarung 'Wayang Lemah Innovatif' '. So the Wayang Lemah / Wayang Gedog can be an alternate show that entertain, criticize, and motivate young people to watch Balinese Wayang performances. Keywords: Innovative weak puppets, Puppet Progress, Fangs Atarung

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Puppetry Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 04 Jan 2018 02:11
Last Modified: 04 Jan 2018 02:11
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2588

Actions (login required)

View Item View Item