ISI Denpasar | Institutional Repository

PAKELIRAN INOVASI HIRANYAKASIPU PRAMADA

I Komang, Suartana and I Dewa Ketut, Wicaksana and I Ketut, Kodi (2017) PAKELIRAN INOVASI HIRANYAKASIPU PRAMADA. Documentation. ISI Denpasar, Institut Seni Indonesia Denpasar, Jl. Nusa Indah Denpasar.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Kata `Awatara` berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya turun. Dalam mitologi Hindu, Awatara adalah reinkarnasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa maupun manifestasinya, yang turun ke dunia untuk menyelamatkan kehancuran dan kejahatan, menegakan Dharma dan menyelamatkan orang- orang yang melaksanakan dharma atau kebenaraan. Di dalam buku Srimad Bhagavatam (Bhagavata Purana), mengisahkan mengenai awal mula Sang Hiranyakasipu, dimana Hiranyakasipu ini adalah penjaga pintu gerbang di Wisnu Loka. Hiranyakasipu memiliki saudara kembar yang bernama Hiranyaksa, sebelum bernama Hiranyakasipu dan Hiranyaksa ia bernama Jaya Wijawa.Garapan ini merupakan sebuah garapan pakeliran inovasi yang memadu-kan teknik permainan wayang 3 posisi, diantara: panggung pertunjukan, wayang lemah, dan kelir lebar, serta disini memainkan pencahayaan, memakai instumen semar pegulingan, struktur pertunjukan dan tata teknik pentas kedalam bentuk kemasan lakon cerita Purana Selain itu juga memasukkan wayang string puppet sebagai pengulas cerita dari alur keseluruhan pertunjukan.Melalui ceritera perjalanan Hiranyakasipu dengan saudara kembarnya Hirannyaksa ini menjadi landasan di dalam pertunjukan wayang inovasi ini.Dari ceritera ini penggarap berkeinginan menyampaikan potensi yang dimiliki oleh seni pertunjukan melalui media pertunjukan wayang serta dapat menyampaikan beberapa kritik sosial agar pertunjukan wayang ini menjadi suatu pencerahan bagi masyarakat dan penikmat seni. Kata Kunci : Awatara, Pakeliran Inovasi, Hiranyakasipu ABSTRACT The word `Awatara` is derived from Sanskrit which means to descend. In Hindu mythology, Awatara is the reincarnation of Ida Sang Hyang Widhi Wasa and his manifestations, who descend to the world to save destruction and evil, establish Dharma and save those who practice dharma or truth. In the book Srimad Bhagavatam (Bhagavata Purana), tells about the beginning of the Hiranyakasipu, where Hiranyakasipu is the gatekeeper at Wisnu Loka. Hiranyakasipu has a twin brother named Hiranyaksa, before named Hiranyakasipu and Hiranyaksa he named Jaya Wijawa. This cultivation is a masterpiece of innovation that combines the technique of wayang game 3 positions, between: the stage show, wayang weakness, and wide screen, and here play the lighting, using semar institu pegulingan, the performance structure and the performance of the stage in the form of story plays Purana additionally incorporates puppet string puppet as the story reviewers of the overall flow of the show. Through the story of Hiranyakasipu travel with his twin brother Hirannyaksa this became the foundation in this innovative  wayang performance. From this story the tiller wishes to convey the potential possessed by the performing arts through the wayang puppet media and can convey some social criticism so that this puppet show becomes an enlightenment for the society and art connoisseur. Keywords: Awatara, Apple Innovation, Hiranyakasipu

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Puppetry Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 04 Jan 2018 02:18
Last Modified: 04 Jan 2018 02:18
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2590

Actions (login required)

View Item View Item