ISI Denpasar | Institutional Repository

Keramik Porselin Pada Bangunan Kuno Di Bali

I Wayan, Mudra and Ni Made, Rai Sunarini and Agus Mulyadi, Utomo (2018) Keramik Porselin Pada Bangunan Kuno Di Bali. ISI Denpasar, Denpasar, Bali. ISBN 978-602-98855-4-5

[img] PDF (Keramik Porselin Pada Bangunan Kuno Di Bali)
Download (8MB)

Abstract

Berbagai keramik porselin dalam bentuk piring, lepekan, dan cawan dengan berbagai ukuran dan ornamen serta ada juga yang polos tanpa ornamen, masih banyak ditemukan pada bangunan-bangunan yang tergolong tua di Bali. Keadaan ini masih terjaga dengan baik saat penulisan buku "KERAMIK PORSELIN PADA BANGUNAN KUNO DI BALI ” ini dikerjakan. Jenis keramik porselin tersebut dipasang sebagai ornamen pada bangunan-bangunan pelinggih (tempat suci seperti pura, merajan), kori agung, candi bentar, balai kulkul, balai banjar, dan bangunan lainnya yang keberadaannya terkait dengan kerajaan masa lalu di Bali. Keramik porselin tesebut diperoleh dengan cara barter (alat tukar) dengan produk lain. Lokasi yang menjadi objek penelitian dalam penulisan buku ini adalah Pura Agung Puri Satria Denpasar, Puri Pemecutan Denpasar, Pura Tambangan Badung Denpasar, Puri Jero Kuta Denpasar, Puri Kerambitan Kabupaten Tabanan dan Pura Payogan Agung di Ketewel Kabupaten Gianyar. Pada buku ini lebih banyak dijelaskan piring porselin dari sisi kenesirupaannya yaitu visual ornamennya. Motif-motif ornamen yang ditemukan pada porselin dapat dikelompokkan menjadi motif manusia, fauna, flora, geometris, rumah dan huruf. Motif fauna misalnya motif burung dan kuda, flora : bunga, daun dan pohon. Dilihat dari bentuknya porselin tersebut dapat dibedakan menjadi bentuk lepekan, cawan (jembung) dan piring. Peneliti tidak menemukan data yang pasti dari para narasumber tentang kapan keberadaan keramik porselin itu sampai ke Bali dan asal produksi keramik porselin tersebut. Dari keberadan keramik porselin tersebut penulis memiliki interpretasi bahwa keberadaan keramik porselin pada zaman kerajaan di masa lalu merupakan barang langka, barang mahal, barang kebanggan dan menjadi identitas kuasa pemerintahan raja. Sebagai produk yang bernilai tinggi dan menjadi kebanggaan, maka produk-produk tersebut dipasang pada bangunan-bangunan yang diutamakan seperti pura dan puri. Bangunan-bangunan yang memiliki ornamen keramik porselin ini memiliki keterkaitan dengan puri, karena pada zaman kerajaan hanya puri yang memiliki akses dengan tamu dari luar. Namun sekarang beberapa bangunan yang berornamen keramik porselin ini sudah ada yang hilang karena direnovasi atau diganti dengan material bangunan baru dan keramik porselinnya tidak dipasang kembali. Misalnya bangunan Bale Banjar Abian Kapas Kaja Denpasar, bangunan yang semula berbahan bata merah berukir diaganti batu hitam tanpa ukiran dan keramik porselin yang dipasang sebelumnya banyak yang terlihat tidak dipasang kembali. Kondisi seperti ini menjadi kekhawatiran peneliti karena tidak ada yang bisa menahan arus perubahan tersebut. Pemerintah belum memiliki aturan yang terkait dengan pelestarian bangunan masa lalu dan keramik porselin ini. Kelestariannya hanya bisa dijaga oleh kesadaran para pemilik bangunan, yang pemahamannya berubah dari generasi ke generasi. Kami berharap bangunan-bangunan yang memiliki ornaman keramik porselin ini terus dapat dipertahankan kelestariannya walaupun material bangunannya berubah, sehingga generasi berikutnya masih bisa melihat sebagai suatu fakta sejarah. Kata kunci: keramik porselin, bangunan kuno, pelestarian.

Item Type: Book
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Craft Department
Depositing User: Jaya Semadi I Gst Ngurah
Date Deposited: 27 Sep 2018 02:04
Last Modified: 11 Nov 2019 04:01
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2793

Actions (login required)

View Item View Item