I Made, Adi Sutrisna and Rinto, Widyarto and NI Wayan, Mudiasih (2018) Studi Tentang Proses Pembelajaran Tari JANGER Kreasi ”Arjuna Tapa” di SMP Dwijendra Denpasar. Working Paper. ISI Denpasar, Denpasar, Bali.
Full text not available from this repository.Abstract
Pembelajaran pada siswa di SMP Dwijendra sebagai upaya pelestarian budaya khususnya tari Janger melalui Program GSAP dalam Bali Mandara Nawa Natya. Pembelajaran tari Janger diperlukan seorang pengajar yang handal guna menggiatkan kesenian tradisi bagi generasi muda. Tari Janger sebagai tari pergaulan muda-mudi yang mengungkapkan suka cita para pemuda tatkala musim panen tiba. SMP Dwijendra dengan segudang prestasi di bidang olah raga dan seni ikut berperan serta dalam BMNN II, 2 April 2017. Penelitian ini mengkaji proses pembelajaran tari Janger Kreasi di SMP Dwijendra Denpasar dan struktur pementasannya. Begitu juga faktor penghambat dan pendukung proses pembelajaran tari Janger Kreasi tersebut. Tujuan dan manfaat penelitian sebagai sebuah pengetahuan tentang seni pertunjukan tari Janger Kreasi guna menambah tulisan tentang Janger. Selain itu memberikan sumbangsih pemikiran mengenai tari Janger. Pentingnya pelestarian budaya dalam rangka pembentukan karakter Bangsa melalui pembelajaran ini mengandung unsur pendidikan moral maupun pendidikan spiritual, dan menumbuhkan kebersamaan. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dan metode penelitian yang digunakan sesuai dengan tahapan penelitian, menentukan rancangan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data. Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data di lapangan dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Selanjutnya tahap teknik analisis data dan teknik penyajian analisis data yang kemudian diinterpretasikan atau digambarkan melalui penulisan karya ilmiah secara deskriptif. Hasil penelitian dalam pembelajaran tari Janger ini lebih ditekankan pada memelihara kelestarian tari Janger kepada siswa yang banyak memberikan makna positif seperti kebersamaan, sikap saling menghargai dan menghormati, rasa kekeluargaan. Proses pembelajaran tari Janger Kreasi di SMP Dwijendra Denpasar diawali belajar gending-gending Janger, Penuangan gerak tari dan stambur pada Kecak, barulah penggabungan secara keseluruhan. Adapun struktur pementasan karya tari Janger Kreasi ini secara keseluruhan sajian diwujudkan ke dalam bagian-bagian sajian, Pengaksaman Janger, Pepeson, Mejangeran, Lakon dan Mulih/Penutup. Ragam gerak tari Janger Kreasi menggunakan gerak-gerak tari klasik Bali seperti : nayog, ngagem kanan, ngagem kiri, ngeseh bawak, nyeloyog dan beberapa motif gerak tari Bali klasik lainya. Gerakan Janger sangat sederhana, gending yang dibawakan harus sempurna dan maksimal, seimbang antara gending dan tari. Gerak-gerak tari dipadukan dengan unsur pencak silat melahirkan gerak-gerak tari yang khas seperti dalam gerakan stambur kecak. Sedangkan Janger gerak tarinya mengacu gerakan tari Bali klasik jenis gerak tari Janger seperti, mungkah lawang, ngagem kanan, ngagem kiri, ngeseh bawah, nyeleyog, nguluh wangsul, ngelikas, ngenjet, ngengot, ulap-ulap, dan lain sebagainya. Janger dan kecak bergerak banyak dalam posisi bersimpuh atau duduk bersila, menari Janger berpatokan pada gending yang dibawakan. Struktur tari Janger Kreasi menggunakan delapan gending, seperti: Pangaksama, Pepeson Janger (Seng Seng I Seng Seng Janger), Dong Dabdabang, Bintang Siang : Bintang siang (solo), Stambur, Pusuh Biu, Pancasila, Mula Kutuh, Lakon, dan Gending Mulih. Iringan tari Janger Kreasi, menggunakan gamelan Gong Kebyar yang mendukung gending yang berlaras Pelog. Karakter tari Janger Kreasi ini, wibawa, agung dan tegas, suka ria/gembira, sama halnya dengan suasana yang diwujudkan dalam gamelan Gong Kebyar. Faktor penghambatnya adanya proses pembelajaran pertama kali untuk tari Janger dengan waktu singkat, sementara siswa masih harus mengikuti mata pelajaran lainnya. Kesulitan belajar gending dan tari dan saat memadukan tarian dengan gending Janger. Tempat latihan wantilan harus bergantian dan perlunya pengajar tari Janger dari luar sekolah. Adapun faktor pendukung sekolah mengkoordinir dan mengaturnya serta dukungan semangat siswasiswi dalam belajar tari Janger. Berbagai kesulitan yang ada diupayakan jalan keluar oleh sekolah dan dukungan semua pihak. Dukungan kegiatan ekstrakurikuler tari dan tabuh di SMP Dwijendra sangat berperan penting. Dengan demikian faktor penghambat yang ada dari awal hingga pementasan tari Janger BMNN, akhirnya dapat diatasi hingga SMP Dwijendra mampu menampilkan tari Janger Kreasi. Kata Kunci: Pembelajaran, tari Janger, faktor pendukung dan penghambat.
Item Type: | Monograph (Working Paper) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Faculty > Performing Arts Faculty > Theatre Dance and Music |
Depositing User: | Jaya Semadi I Gst Ngurah |
Date Deposited: | 08 Aug 2019 01:23 |
Last Modified: | 08 Aug 2019 01:23 |
URI: | http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/3254 |
Actions (login required)
View Item |