ISI Denpasar | Institutional Repository

Seni Pertunjukan Pariwisata Bali dalam Perspektif Kajian Budaya

Ni Made, Ruastiti (2010) Seni Pertunjukan Pariwisata Bali dalam Perspektif Kajian Budaya. Kanisius, Yogyakarta. ISBN 978-979-21-2708-9

[img] PDF (Seni Pertunjukan Pariwisata Bali dalam Perspektif Kajian Budaya)
Download (2MB)

Abstract

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung wara nugraha-Nya/kurnia-Nya, buku Seni Pertunjukan Pariwisata Bali dalam Perspektif Kajian Budaya ini dapat terwujud sesuai dengan yang direncanakan. Buku ini adalah bentuk lain dari disertasi yang penulis susun dalam rangka menyelesaikan program studi doktoral (S3) pada Program Pascasarjana Universitas Udayana, tahun 2008. Pesatnya perkembangan pariwisata Bali membuat masyarakat setempat senantiasa kreatif dalam hidup berkesenian. Hal itu ditandai oleh munculnya Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru, yaitu sebuah seni pertunjukan yang dikemas dari berbagai jenis seni pertunjukan dan tradisi budaya masyarakat setempat (yang direkayasa) sebagai sebuah seni pertunjukan pariwisata berskala besar ditinjau dari materi, ruang, dan waktu penyajiannya. Seni pertunjukan yang melibatkan ratusan orang pelaku di setiap penyajiannya ini ditampilkan un-tuk memeriahkan acara dinner, secara berkesinambungan dari awal hingga acara tersebut berakhir. Seni pertunjukan ini muncul dan berkembang di Puri Mengwi Kabupaten Badung, Puri Anyar Kerambitan Kabupaten Tabanan, dan di Puri Banyuning Bongkasa Kabupaten Badung. Ada tiga permasalahan pokok yang akan dibahas: per-tama, proses munculnya seni pertunjukan ini di Puri Mengwi, Puri Anyar Kerambitan, dan di Puri Bongkasa; kedua, cara penyajian pertunjukan ini dalam acara dinner di ke-tiga puri tersebut; ketiga, dampak dan makna penyajian pertunjukan ini bagi puri, masyarakat, pariwisata, dan kebudayaan Bali. Seni pertunjukan pariwisata ini akan dikaji dari perspektif kajian budaya, dengan pendekatan interdisipliner (ekonomi, politik, dan sosial budaya), dan dianalisis dengan teori Hegemoni, Dekonstruksi dan Strukturasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pesatnya perkembangan pariwisata Bali telah membuat munculnya gejala komodifikasi di berbagai sektor kehidupan masyarakatnya. Ekonomi uang yang didasarkan atas spirit untuk mendapatkan keuntungan telah membuat ketiga puri tersebut kreatif dalam menampilkan berbagai potensi seni budayanya untuk dipertunjukkan bagi wisatawan sebagai sebuah seni pertunjukan pariwisata. Dalam konteks itu, ketiga puri tersebut secara teoretis telah melakukan dekonstruksi terhadap konsep penyajian pertunjukan-nya dari “Seni Pertunjukan Pariwisata Bali” menjadi konsep “Seni Pertunjukan Pariwisaia Bali Kemasan Baru”. Seni pertunjukan pariwisata yang melibatkan puri dan masyarakat di sekitarnya ini muncul karena keinginan para pelaku pariwisata (distributor) untuk menyikapi keinginan wisatawan (konsumen) yang ingin melihat langsung berbagai keunikan budaya Bali dalam waktu yang singkat. Untuk itu, biro perjalanan wisata (BPW) menjalin kerja sama dengan puri, seniman, maupun masyarakat setempat. Dari hasil pengamatan, baik Puri Mengwi, Puri Anyar Kerambitan, maupun Puri Banyuning Bongkasa sama-sama mengembangkan konsep seni pertunjukan “Kemasan Baru”, namun jika diamati ketiga puri tersebut ternyata menampilkan tema pertunjukan yang berbeda-beda. Puri Mengwi menampilkan tema pertunjukan “prosesi ritual upacara piodalan pura”, Puri Anyar Kerambitan menampilkan tema pertunjukan “prosesi penyambutan tamu raja/agung”, dan Puri Banyuning Bongkasa menampilkan tema pertunjukan “prosesi ritual upacara perkawinan puri”. Hal itu dapat diamati dari komponen-komponen yang ditampilkan serta cara penyajian yang dilakukan oleh ketiga puri tersebut. Ketiga puri itu tampak sengaja menampilkan tema pertunjukan yang berbeda-beda untuk meraih pasar serta agar dapat bernilai jual lebih. Munculnya Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru di ketiga puri Tersebut tcntunya membawa dampak perubahan bagi kehidupan ekonomi, politik, dan sosial budaya masyarakat setempat. Secara ekonomi, puri mendapat keuntungan finansial dari menyewakan tempat/puri dan menjual makanan. Sementara, masyarakat maupun sekaa-sekaa kesenian yang ditampilkan itu pun mendapat upah sesuai dengan perannya. Dari segi politik, ketiga puri tersebut dapat membangun kembali hubungan patron-client mereka dengan masyarakat di sekitarya yang sebelumnya sempat memudar. Secara sosial budaya, muncul i dan berkembangnya cara penyajian pertunjukan yang dilakukan dengan cara berbeda ini di ketiga puri tersebut bermakna “simbiosis mutualistis”, baik bagi puri, masyarakat, pariwisata, maupun bagi khazanah kebudayaan Bali. Tentu tidaklah mudah menyelesaikan penelitian dan mewujudkan tulisan ini. Dalam konteks ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu, dengan terwujudnya tulisan ini, perkenankan penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya kepada yang terhormat Prof. Dr. Gde Parimartha, M.A. (Promotor), Prof. Dr. Edi Sedyawati (Ko-promotor I), dan Prof. Dr. I Made Suastika, S.U. (Ko-promotor II), yang telah membimbing, memberi koreksi, maupun motivasi kepada penulis sejak awal hingga selesainya penelitian ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya pula penulis tujukan kepada yang terhormat Rektor Universitas Udayana beserta staf atas kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan kepada penulis sejak awal hingga penulis menyelesaikan studi di kampus ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga tidak lupa penulis tujukan kepada yang terhormat Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar beserta staf atas izin belajar yang telah diberikan kepada penulis untuk melanjutkan studi pada Program Studi Doktoral (S3) Kajian Budaya, Universitas Udayana Denpasar. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada badan-badan yang telah membantu penulis memperoleh data-data penelitian ini, antara lain: Perpustakaan Universitas Udayana Denpasar, Perpustakaan Program S2 dan S3 Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar, Bappeda Provinsi Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Pusat Dokumentasi Bali, dan Perpustakaan Institut Seni Indonesia Denpasar. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada para informan antara lain yang terhormat Penglingsir Puri Mengwi beserta kerabat, Penglingsir Puri Anyar Kerambitan beserta kerabat, Penglingsir Puri Banyuning Bongkasa beserta kerabat, para tokoh beserta masyarakat Desa Mengwi, para tokoh beserta masyarakat Desa Kerambitan, para tokoh beserta masyarakat Desa Bongkasa, yang terhormat Pimpinan biro perjalanan wisata (BPW) Pacific World Nusantara beserta staf, Pimpinan Pacto Convex beserta staf, Pimpinan Surya Jaya Tour beserta staf, para klian sekaa, para seniman yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, atas informasi serta data-data yang telah diberikan hingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam hal ini Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada para Dosen Pengajar beserta staf kepegawaian pada Program Doktor (S3) kajian Budaya, Unud, para Dosen Penguji disertai yang merupakan cikal bakal dari buku ini, yang telah memberi masukan, koreksi, dan membuka wawasan keilmuan penulis, yang namanya penulis tidak dapat sebutkan secara satu persatu hingga tulisan ini dapat terwujud dengan baik. Ucapan terima kasih pula tidak lupa penulis tujukan kepada rekan-rekan ketika penulis kuliah pada Program Doktoral (S3) Kajian Budaya angkatan 2004, para kolega di ISI Denpasar, orang-orang terdekat, orang tua, saudara, serta anakanakku tercinta, Gede Yoga Kharisma Pradana, S.Sos. dan Made Yogie Dwiyana Utama atas dorongan dan dukungannya yang telah diberikan sejak awal hingga penelitian, studi serta buku yang disusun ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Akhirnya, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Mahaesa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penyusun-an buku ini hingga selesai. Mudah-mudahan terwujudnya buku ini dapat ber-manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia tercinta ini. Denpasar, 10 Januari 2010 Dr. Ni Made Ruastiti, SST. MSi.

Item Type: Book
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > fsp
Depositing User: Jaya Semadi I Gst Ngurah
Date Deposited: 29 Aug 2019 13:50
Last Modified: 29 Aug 2019 13:50
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/3302

Actions (login required)

View Item View Item