ISI Denpasar | Institutional Repository

KOMPARASI TEKNIK PELARASAN NADA GAMELAN GONG KEBYAR PANDE SUKMA DI DESA TUMBAKBAYUH DAN PANDE LANUS DI DESA TIHINGAN

I Kadek, Sugiarta and I Gede, Arya Sugiartha and Kadek, Suartaya (2018) KOMPARASI TEKNIK PELARASAN NADA GAMELAN GONG KEBYAR PANDE SUKMA DI DESA TUMBAKBAYUH DAN PANDE LANUS DI DESA TIHINGAN. Working Paper. ISI Denpasar, Denpasar, Bali.

[img] PDF (KOMPARASI TEKNIK PELARASAN NADA GAMELAN GONG KEBYAR PANDE SUKMA DI DESA TUMBAKBAYUH DAN PANDE LANUS DI DESA TIHINGAN)
Download (613kB)

Abstract

Pelarasan (tuning) pada gamelan Bali khususnya gamelan Gong Kebyar merupakan unsur penting yang dapat mewarnai karakteristik gamelan tersebut. Hal tersebut dikarenakan teknik pelarasan yang dihasilkan oleh setiap pande gamelan. Dalam penelitian ini memakai dua ahli sampel pande gamelan. Pande tersebut yakni Pande Sukma dan Pande Lanus. Dari latar belakang di atas penulis sangat tertarik mengetahui teknik yang dihasilkan oleh Pande I Made Sukma di Desa Tumbakbayuh, Kabupaten Badung dan I Made Lanus di Desa Tihingan, Kabupaten Klungkung, mengetahui persamaan dan perbedaan hasil laras dari kedua Pande gamelan tersebut. Penelitian ini memakai teori estetika Djlantik yang membahas tentang keselarasan, penonjolan dan keseimbangan. Selain teori estetika, teori akustika Sri Hendarto juga dipergunakan dengan membahas tentang bunyi, suara dan nada. Penelitian ini memakai metode observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui teknik pelarasan Pande Sukma dan Pande Lanus serta mengetahui persamaan dan perbedaan dari hasil pelarasan kedua pande tersebut. Hasil dari pelarasan Pande Sukma yakni, angkepan yang utama dikerjakan adalah melaras instrumen ugal. Instrumen ugal merupakan hal utama sebagai guru lagu untuk menyambung ke angkepan berikutnya. Teknik untuk membuat nada lebih tinggi yakni memilih menggrendanya pada bagian bawah ujung bilah dan teknik untuk membuat nada agar menjadi lebih rendah, Pande Sukma memakai teknik mengikir bagian atas samping dan tengah bilah menggunakan alat kikir. Sedangkan Pande Lanus menggunakan gangsa sebagai guru lagu untuk angkepan berikutnya. Untuk mencari nada tinggi, Pande lanus menggunakan teknik memotong kedua ujung bilah dan teknik untuk membesarkan suara menggunakan teknik menipiskan pada posisi samping di bagian bawah bilah. Persamaan teknik melaras yang dilakukan kedua Pande tersebut sama-sama memiliki teknik tersendiri dalam pelarasan gamelan yakni memotong bagian ujung bilah untuk meninggikan suara, menggunakan petuding untuk contoh nada, menggunakan alat kikir, dan gerinda listrik untuk memudahkan proses pelarasan. Namun kedua Pande tersebut memilki perbedaan cara untuk menghasilkan suatu bunyi yakni untuk merendahkan nada, Pande Sukma cenderung mengikir pada bagian samping menggunakan kikir dan Pande Lanus mengrinda pada bagian lambung bilah. Perbedaan juga bisa dilihat dari hasil frekuensi menggunakan alat ukur n-Track Tuner yang mendapatkan hasil dimana pelarasan Pande Lanus lebih tinggi dibandingkan dengan pelarasan Pande Sukma. Hasil frekuensi menggunakan alat n-Track Tuner mendapatkan hasil nada dong instrumen ugal Pande Sukma berfrekuensi 145,7 Hz dan Pande Lanus berfrekuensi 158,2 Hz. Kata Kunci: Teknik Pelarasan, Persamaan dan Perbedaan.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Postgraduate
Depositing User: Jaya Semadi I Gst Ngurah
Date Deposited: 13 Jan 2020 02:28
Last Modified: 13 Jan 2020 02:29
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/3566

Actions (login required)

View Item View Item