War, dizal
(2002)
ADAT KEKERABATAN MATRILINEAL: MPLIKASINYA TERHADAP KEBERADAAN SENIMAN WANITA DI MINANGKABAU.
Bheri (JURNAL ILMIAH MUSIK NUSANTARA), 1 (1).
p. 1.
ISSN 1415-6508
Preview |
|
PDF (ADAT KEKERABATAN MATRILINEAL: MPLIKASINYA TERHADAP KEBERADAAN SENIMAN WANITA DI MINANGKABAU)
- Published Version
Download (178kB)
| Preview
|
Abstract
Sosok wanita di Minangkabau sesungguhnya mendapat penghargaan dan perlindungan dari adat, baik secara moril maupun materiil. Julukan Bundo Kanduang (ibu sejati yang mempunyai sifat keibuan dan kepemimpinan), serta hak warisan yang jatuh kepihak wanita memberikan legitimasi, bahwa adat matrilineal yang dianut suku Minangkabau memberikan penghargaan yang tinggi terhadap kaum wanita. Namun sebaliknya, Adat marilineal tidak memberi kesempatan yang luas bagi wanita Minangkabau untuk terlibat dalam aktifitas berkesenian. Larangan atau resistensi yang sangat kuat terutama datang dari pihak mamak (saudara laki-laki ibu) sebagai pihak yang berkuasa dalam sistem kekerabatan matrilineal. Artikel singkat ini mencoba menguraikan secara deskriptif analisis tentang fenomena seniman wanita di Minangkabau. Permasalahan yang diangkat antara lain : (1) mengapa terjadi resistensi masyarakat, khususnya pihak mamak terhadap keterlibatan wanita dalam aktivitas berkesenian. (2) Bagaimana kedudukan kaum wanita, mamak maupun ayah dalam sistem kekerabatan matrilineal yang dianut suku Minangkabau? Data-data yang digunakan lebih banyak didasarkan atas referensi dari buku-buku yang membicarakan kebudayaan Minangkabau secara umum.
Actions (login required)
|
View Item |