ISI Denpasar | Institutional Repository

Prosiding: MAKNA PERTUNJUKAN TARI RENTENG DI DESA SAREN, NUSA PENIDA, KLUNGKUNG, BALI

Anak Agung, Indrawan and Ni Made, Ruastiti and I Ketut, Sariada (2020) Prosiding: MAKNA PERTUNJUKAN TARI RENTENG DI DESA SAREN, NUSA PENIDA, KLUNGKUNG, BALI. In: PROSIDING WEBINAR SEMINAR NASIONAL SENI BUDAYA NUSANTARA 2020 “GELIAT SENI BUDAYA NUSANTARA PADA ERA PANDEMI COVID-19”. Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua, pp. 68-81. ISBN 978-623-95114-0-1

[img] PDF (Prosiding: MAKNA PERTUNJUKAN TARI RENTENG DI DESA SAREN, NUSA PENIDA, KLUNGKUNG, BALI)
Download (13MB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji makna pertunjukan Tari Renteng di Desa Saren, Nusa Penida, Klungkung, Bali. Hingga saat ini belum ada yang membahas makna pertunjukan tari ini. Sebagai tari upacara, tari Renteng di Desa Saren sesungguhnya merupakan cikal-bakal dari tari Rejang Renteng yang kini marak berkembang di Bali. Pertanyaannya adalah bagaimana sesungguhnya bentuk pertunjukan tari Renteng itu?; bagaimana masyarakat setempat memaknai pertunjukan tari Renteng tersebut? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah tari Renteng itu sendiri, para penari, para penabuh, para tokoh, dan masyarakat setempat. Data penelitian yang dikumpulkan melalui teknik observasi partisipasi, studi dokumentasi, dan wawancara mendalam dengan para informan terpilih dianalisis secara deskriptif-intepretatif dengan menggunakan teori estetika dan teori resepsi. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: (1) masyarakat di Desa Saren Nusa Penida, Bali menyajikan tari Renteng dalam bentuk tari lepas (tanpa lakon). Hal itu dapat dilihat dari cara penyajian, koreografi, tata rias busana, dan iringan musik pertunjukannya. Tari Renteng yang ditarikan oleh lima sampai sebelas orang penari perempuan dewasa tersebut diiringi gamelan Balaganjur dengan struktur pertunjukan berjalan, mengalir dari awal hingga akhir; (2) Sampai kini masyarakat setempat tetap mempertahankan tari itu karena dianggap memiliki makna sebagai penyelamat umat manusia dari marabahaya, menjaga keharmonisan hidup mereka dengan lingkungan (palemahan), terhadap Tuhan (parahyangan), dan terhadap sesama (pawongan). Temuan penelitian ini adalah kuatnya keyakinan masyarakat setempat terhadap makna pertunjukan tari Renteng berdampak terhadap tetap terjaganya kesakralan tari Renteng tersebut di Desa Saren. Kata kunci: Makna, Pertunjukan Tari Renteng, Upacara Dewa Yadnya, Desa Saren Nusa Penida.

Item Type: Book Section
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Publication Unit > Article
Depositing User: Jaya Semadi I Gst Ngurah
Date Deposited: 01 Nov 2020 13:45
Last Modified: 01 Nov 2020 13:45
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/3791

Actions (login required)

View Item View Item