I Wayan, Setem (2002) SANUR BASIS PASAR DAN KREATIVITAS SENI LUKIS DI BALI. RUPA Jurnal Ilmiah Seni Rupa, 1 (1). pp. 83-97. ISSN 1412 - 9256
PDF (SANUR BASIS PASAR DAN KREATIVITAS SENI LUKIS DI BALI)
Download (26MB) |
Abstract
Sejarah perkembangan seni lukis Bali terakhir lebih dikenal terutama lewat perubahan menyolok dari segi ekspresi religius sebelum tahun 1900an ke pengaruh kelompok “Pita Maha” tahun 1930-an sampai 1950-an kemudian muncul beragam gaya ungkap lewat kelompok SDI (Sanggar Dewata Indonesia) tahun 1970-an sampai penampilan mutahir para pelukis muda yang masih duduk di perguruan tinggi yang bersifat fluralitas. Potongan waktu menarik terjadi ketika tahun 1930-an yaitu hadirnya pengaruh dua seniman Eropa yakni Walter Spies dan Rodolf Bonnet beserta Tjokorda Gede Agung Soekawati yang membongkar konsep karya dan fungsi karya religius dan menempatkan karya ke ruang profan dengan bermuara pada perluasan tema pada objek sehari-hari, menyurutkan semangat kolektif menjadi individual serta mengenalkan nilai komersial. Dinamika kebudayaan ini melahirkan lukisan-lukisan gendre yang menunjuk ekstensi seni lukis baru seperti gaya Ubud, Batuan, Young Artist, Keliki, dan yang lainnya. Perkembangna tersebut diikuti dengan lahirnya sejumlah seniman-seniman yang kemudian dikenal sebagai pelukis-pelukis Bali dengan semangat dan pandangan baru seperti: Dewa Putu Bedil, A.A Gede Sobrat, I Gusti Ketut Kobot, Ida Bagus Made Poleng, serta sederetan nama lainya yang berasal dari daerah Ubud. Begitu populernya daerah Ubud, Batuan, dan Kamasan sebagai kantong seni lukis di Bali sehingga daerah Sanur yang memiliki sejarah pasar cukup panjang dengan melahirkan gaya mengagumkan luput akan publikasi. Perhatian tentang seni lukis di Sanur terlalu kurang dan hampir tidak ada analisa tentang infrastruktur dan suprastruktur, demokrasi ideologi dan psikologi. Hal itu tercermin dari tulisan Rodolf Bonnet pada tahun 1936 tentang kesenian visual dari Kabupaten Gianyar ditegaskan bahwa hanya di daerah ini dihasilkan senian berharga. Meski Rodolf Bonnet tidak mengatakan sesuatupun tentang partisipasinya sendiri. Ia menggambarkan peranan organisasi-organisasi kolonial terutama Museum Bali sebagai sesuatu yang sangat penting baik dalam pemasaran maupun pengawasan kualitas. Uraian-uraian yang mendokumentasikan perubahan media baru untuk seni lukis juga hanya menyoroti daerah Ubud. Semua itu disebabkan peran Tjokorda Agung Soekowati sebagai publik relation karena posisinya sebagai penyokong berbagai kalangan intelektual Eropa, para seniman, dan antropologi. Dia melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk menarik minat jangka panjang kalangan terpelajar kepada kultur dan kesenian Bali. Citra tentang Bali era tahun 1930-an memang sangat banyak terbentuk berdasarkan kultur wilayah Gianyar dengan bantuan Walter Spies dan kemudian Rudolf Bonnet di mana Ubud digambarkan sebagai pusat kesenian Bali yang baru saja ditransformasikan. Sesuai dengan judul pokok pembahasan yang akan dikemukakan dalam tulisan ini adalah “Sanur Sebagai Pusat Pasar Seni Lukis dan Proses Kreativitas di Bali”. Sebagai pasar, jelas tidak terpisahkan dari keberadaan Pelabuhan Sanur yang sengaja dirancang untuk tempat pariwisata oleh imperium Belanda tahun 1920-an, kemudian tumbuh galeri-galeri seni lukis yang diawali oleh dibukanya Toko Neuhaus bersaudara sebagai institusi institusi dengan ruang gerak pada aktivitas jual-beli serta menjadi motivator lahirnya Sanur School of Art. Toko Neuhaus dan galeri-galeri sudah menjalin komunikasi dan persahabatan yang intim dengan para pelukis yang memberikan kontribusi pada perkembangan seni lukis sehingga tumbuh seniman-seniman dengan kebesaran karyanya yang memiliki kekhasan seni lukis gaya Sanur.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Fine Art Department |
Depositing User: | Jaya Semadi I Gst Ngurah |
Date Deposited: | 09 Dec 2020 12:58 |
Last Modified: | 09 Dec 2020 12:58 |
URI: | http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/3931 |
Actions (login required)
View Item |