I Wayan, Setem (2018) KARYA SENI MONUMENTAL: “Rumah Sida Rahayu”. In: Pagelaran Seni Rupa “Celeng Ngeleumbar” dalam rangka Pameran Tugas Akhir Penciptaan Seni “Celeng Ngelumbar Metafor Penambangan Eksploitatif Pasir”. Desa Peringsari dan Desa Amertha Bhuwana, Selat, Karangasem, Bali.
PDF (KARYA SENI MONUMENTAL: “Rumah Sida Rahayu”)
Download (434kB) |
Abstract
Melalui pengamatan atas aktivitas penambangan eksploitatif pasir di Kecamatan Selat ada banyak hal yang mengejala luluh menjadi bagian internal pengkarya. Dampak penambangan telah memicu peningkatan pertumbuhan sektor ekonomi, namun masyarakat penambang tampaknya tidak pernah sadar dengan dampak kerusakan lingkungan yang sudah dan akan ditimbulkan. Eksploitatif penambangan pasir menimbulkan persoalan yang luar biasa yang tak terbayangkan sebelumnya, utamanya dari aspek keberlanjutan ekosistem sangat merugikan dan tidak akan bisa terbentuk seperti matra alam sebelumnya. Realitas kerusakan yang dialami tukad (sungai) membuat rasa terhenyuh, miris, dan sedih. Pengkarya merakan kerusakan yang terjadi juga seperti kerusan tubuh pengkarya sendiri. Fenomena penambangan eksploitatif pasir tersebut menjadi thema dan subject matter kekaryaan. Selanjutnya dari hasil observasi dilakukan pengumpulan dan pemilahan data sehingga pengkarya memperoleh pemahaman, kedalaman dan keluasan cara pandang. Setelah mendapat pemahaman, lalu insights diubah menjadi proses kreatif melalui dua aksi yakni aksi simbolis berupa kekaryaan dan aksi fisik pemberdayaan masyarakat. Untuk mewujudkan kekaryaan mengunakan metode pendekatan dan langkah-langkah kreatif untuk membantu mengembangkan kemampuan mencipta yang mencakup tahapan-tahapan terstruktur maupun langkah yang tidak terduga, spontan dan intuitif. Problematikanya dinyatakan ke dalam bentuk bahasa rupa menggunakan metode penyangatan/hiperbola. Karya- karya diciptakan berupa object art patung celeng, di sini yang dipertimbangkan antara lain penyesuaian skala, kelayakan, dan penempatan. Namun karya masih dibuat atau digagas di studio dan pindahkan ke, atau dirangkai di sekitar wilayah areal penambangan. Situs wilayah penambangan dijadikan galeri untuk mempresentasikan kekaryaan. Hubungan antara lokasi presentasi dan masyarakat Selat mampu menjadi sebuah kekuatan tersendiri karena sesuai dengan konteks persoalan. Target kekaryaan tidak hanya sebagai ekspresi individual yang terbatas pada persoalan estetik namun menjadi cara atau alat untuk menyeberangkan (mengkampanyekan) isu lingkungan. Penciptaan seni adalah sebagai modus yang mampu untuk menginspirasi masyarakat agar tergugah secara kolektif maupun individual untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian eco-system. Kata Kunci: Tukad, penambnagan eksploitatif pasir, celeng
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Document |
Depositing User: | Jayasemadi |
Date Deposited: | 15 Jun 2023 01:38 |
Last Modified: | 15 Jun 2023 01:38 |
URI: | http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/5421 |
Actions (login required)
View Item |