Made, Nandini
(2011)
Melestarikan Budaya Bali, Mengurangi Global Warming.
Artikel Bulan Januari (2011), 2 (1).
p. 1.
Abstract
Isu global warming (pemanasan global) yang kini marak diperbincangkan berbagai kalangan, dampak negatifnya sudah mulai dirasakan. Matahari seolah pecah di siang hari, menyebabkan panas yang luar biasa. Sebaliknya, angin bertiup sangat kencang. Itu semua karena terjadi perubahan iklim akibat pemanasan global. Gerakan penanaman pohon pun mulai diadakan, namun dapatkah kita menanamkan budaya merawat dan melestarikan pohon-pohon itu?
Banyaknya polusi, baik polusi tanah, air, maupun udara merupakan faktor utama penyebab terjadinya pemanasan global. Faktor lainnya meliputi penebangan dan pembakaran hutan. Lapisan ozon pada atmosfer terus menerus menipis, maka terjadilah peristiwa ‘efek rumah kaca’ yang berujung pada global warming.
Agama dan budaya di Bali adalah dua hal yang tidak dapat dilepaskan. Ritual-ritual yang diselenggarakan di Bali, sebenarnya adalah pengaruh budaya. Namun, karena ‘bahasa’ masyarakat Bali adalah upacara, jadi semua hal dikaitkan dengan ritual-ritual, termasuk budaya. Tumpek Bubuh, merupakan salah satu ritual Bali yang diadakan untuk menghormati tanaman, bagian dari lingkungan kita.
Actions (login required)
|
View Item |