ISI Denpasar | Institutional Repository

Kajian Tekstual Gending Leluangan Kekebyaran Dalam Upacara Piodalan Di Pura Kayangan Tiga Desa Adat Tembawu

I Ketut, Ardana (2011) Kajian Tekstual Gending Leluangan Kekebyaran Dalam Upacara Piodalan Di Pura Kayangan Tiga Desa Adat Tembawu. Artikel Bulan Maret (2011), 2 (3). p. 1.

[img]
Preview
PDF (Kajian Tekstual Gending Leluangan Kekebyaran Dalam Upacara Piodalan Di Pura Kayangan Tiga Desa Adat Tembawu) - Published Version
Download (143kB) | Preview

Abstract

Gending-gending leluangan merupakan sebuah motif lagu atau gending yang biasa dimainkan dengan menggunakan gamelan luang atau gong luang. Ciri khas dari lagu ini adalah menggunakan 1 buah kendang yaitu kendang cedugan, sebuah kendang yang menggunakan panggul (Jawa : tabuh) kendang sebagai alat pukul. Mayoritas pola garap gending-gending leluangan sangat sederhana baik secara olahan melodi maupun tafsir garap ornamentasinya. Reportoar-reportoar gong luang termasuk gending-gending klasik yang notabenanya digunakan untuk kepentingan upacara ritual keagamaan. Kekebyaran berasal dari kata kebyar yang mengandung banyak pengertian. Kebyar atau byar dapat berarti sinar yang muncul secara tiba-tiba, cepat, keras, dan lain sejenisnya[1]. Kebyar dapat pula berarti bunyi yang timbul akibat dari pukulan instrumen gamelan secara keseluruhan, sedangkan Colin McPhee menyebutnya sebagai suara yang memecah secara tiba-tiba bagaikan pecah atau mekarnya sekuntum bunga[2]. Oleh karena itu sudah sepantasnya gamelan yang mengandung karakter kebyar ini disebut gamelan kebyar, gong kebyar, atau gamelan gong kebyar. Dengan demikian kekebyaran memiliki arti sebuah lagu yang menggunakan gong kebyar sebagai media ungkap. Sajian gending yang menggunakan gong kebyar memiliki karakterisasi keras, lincah agresif, dan sejenisnya.[3] Popularitas dan fleksibilitas gamelan gong kebyar menyebabkan refortoar dari barungan gamelan gong luang juga bisa disajikan melalui gong kebyar. Tentu saja karakter gending yang disajikan akan berbeda dengan gending yang disajikan melalui gong luang. Gending-gending leluangan yang menggunakan gong kebyar sebagai media ungkap memiliki nuansa gembira. Namun demikian, nuansa-nuansa ritual yang terkandung dalam gending-gending leluangan tidak hilang.

Item Type: Article
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Publication Unit > Article
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 13 Apr 2011 07:48
Last Modified: 13 Apr 2011 07:48
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/720

Actions (login required)

View Item View Item