AA Gde, Dalem Kardinata
(1999)
Gong Sintesa.
Documentation.
ISI Denpasar.
Abstract
Abstract
KOnsep berkesenian yang dituangkan ke dalam berbagai karya cipta seni, dapat ditelusuri untuk memprediksikan bentuk-bentuk seni yang lahir dan berkembang pada masa sekarang ini, baik dari segi fisik bentuk dan aspek-aspek lainnya. Dengan bertolak dari konsep seni yang lahir dan tumbuh di dalam diri kita masing-masing diharapkan bisa ikut memperkaya perkembangan seni karaitan dimasa yang akan datang. Dalam garapan ini, penggarap mencoba untuk menyatukan unsur gamelan Semar Pegulingan tujuh nada dengan unsur musik barat (diatonis).Nada-nada gamelan Semar Pegulingan menurut penggarap hampir mendekati sistem tangga nada musik diatonis dan bersifat permanen. Oleh karena itu frekwensi gamelan Semar Pegulingan Saih Pitu ini tidak bisa diubah-ubah. Maka nada-nada diatonis tersebut yang akan diatur untuk dapat menyesuaikan nada-nada dalam gamelan Semar Pegulingan. Garapan yang bertemakan kesatuan di dalam perbedaan ini merupakan sebuah komposisi karawitan yang memadukan unsur musik etnik Bali dengan alat musik barat(diatonis). Dengan demikian, penggarap memberi judul yang terkait antara kedua unsur tersebut yaitu "Gong Sintesa" terdiri dari dua kata, Gong dan Sintesa. Gong Berarti gaung atau gema sedangkan Sintesa berarti perpaduan dua alat dari dua buah sumber kebudayaan yang melahirkan alat musik baru. Jadi Gong Sintesa mengandung arti perpaduan dua unsur bunyi (gema) yang menjadi sebuah bentuk komposisi yang menghasilkan getaran-getaran yang dijalin dalam irama yang harmonis sehingga mewujudkan satu kesatuan bunyi yang utuh.
Actions (login required)
|
View Item |