I Made, Bandem
(2000)
MAZHAB SANGAR DEWATA.
Mudra (JURNAL SENI BUDAYA), 8.
p. 1.
ISSN 0854-3461
Abstract
Sanggar dewata Indonesia. Nama itu barang kali merupakan identitas baru dari dunia seni rupa Indonesia. Ia berate sebuah komonitas perupa modern bali yang seruruh anggotanya adalah seniman terdidik. Mahasiswa dan malunus STSRI “ASRI”- falkutas seni rupa (FSR) institute seni Indonesia (isi) yogyagkarta atau bali. Sanggar dewata Indonesia didekrasikan di yogykatar pada 15 desember 1970, oleh sejumblah mahasiswa STSRI “ASRI” yogyakarta yaitu nyoman gunasa , made wianta, pande gede supada , wayan sika , nyoman arsana , wayan arsana guna, dan wayan sutha. Menjelang akhir tahun 1999 ini, sanggar dewata Indonesia genap berusia 29 tahun. Sambil merayakan ulang tahunnya, sekaligus mengakhiri tahun1999 dan menyongsong pergantian millennium tahun 2000, mereka merancang sebuah pameran besar dengan tema sanggar dewata Indonesia jaya shidha yatra subhiksa, dan akan berlangsung di tujuh museum bali.
Seni rupa Bali lahir, tumbuh dan terus bergulir dari waktu ke waktu dengan sejumlah tokoh, sejumlah maestro, dan sejumlah gaya. Masing-masing tokoh dan berikut gayanya, lahir dan tumbuh dari suatu seting perubahan (social dan ekonomi) yang juga terus bergulir, seiring dengan bergulirnya industri pariwisata yang cukup signifikan di Bali.
Actions (login required)
|
View Item |