I Gde, Sukraka
(1999)
PERKEMBANGAN TARI JANGER DI BALI.
Mudra (JURNAL SENI BUDAYA), 7.
p. 1.
ISSN 0854-3461
Abstract
PENDAHULUAN
Berbagai usaha telah di lakukan dalam memelihara dan melestarikan tarian Bali,diantaranya dengan jalan merekonstruksi jenis kesenian yang sudah hampir punah serta mengadakan pembinaan terhadap kesenian yang sedang berkembang untuk tetap menjaga kelangsungan hidup dari kesenian tersebut. Lembaga Pendidikan kesenian bertanggung jawab dan telah berupaya untuk terpeliharanya bentuk-bentuk seni pertunjukan yang artistik. Organisasi masyarakat yang di kenal dengan istilah Banjar, sekha-sekha kesenian cukup berperan dalam rangka memelihara dan melestarikan kesenian daerah,diharapkan kegiatannya dapat partisipasinya aktif dalam menjaga dan mengembangkan seni pertunjukan yang di milikinya.
Bertitik tolak dari konsep pelestarian di atas dicoba untuk melihat keadaan kesenian Bali khususnya tari Janger yang pernah semarak pada tahun 30an. Tarian ini merupakan salah satu bentuk tari rakyat yang sangat populer dan digemari masyarakat bali, Pertunjukannya di lakukan oleh pemuda dan pemudi sambil bernyanyi sambil bersahut sahutan.
Kata Janger menurut Kamus Bali-Indonesia berarti nama tarian bali yang pemainnya terdari dari pemuda dan pemudi. Dipihak lain di jelaskan bahwa Janger kemungkinan besar nama itu timbul dari peniruan bunyi(anomatope) seperti nama Cak ini timbul karena penarinya sering mengatakan kata-kata Cak secara berulang-ulang. Demikian pula halnya pada janger kata-kata janger itu di ucapkan berulang-ulang kali maka tariannya di sebut Janger.
Actions (login required)
|
View Item |