ISI Denpasar | Institutional Repository

MITOLOGI YUNANI DAN WAYANG KULIT BALI

I Nyoman, Sedana (1994) MITOLOGI YUNANI DAN WAYANG KULIT BALI. Mudra (JURNAL SENI BUDAYA), 2. p. 1. ISSN 0854-3461

[img]
Preview
PDF (MITOLOGI YUNANI DAN WAYANG KULIT BALI) - Published Version
Download (7kB) | Preview

Abstract

Seperti dalam literatur Hindu,nama-nama dewa dalam kebudayaan yunani kuno juga banyak jumlahnya ;dewa-dewa ini beserta semua kisahnya tersirat dalam buku-buku tentang Mitologi Yunani dan puisi-puisi drama (tepatnya :playscript) yang di karang oleh Aeschylus dan Sophoclys pada ribuan tahun yang lalu (Brockett,1991:18-19). Dalam buku The Cambridge Guide to Theatre,Proffesor Andrew Brown mengungkapkan bahwa Aeschylus yang hidup antara tahun 525 s/d 456 sebelum masehi,bukan saja menjadi “leading actor” dari drama-drama yang ditulisnya,melainkan juga telah menulis tragedi sejak tahun 499 SM.dan 13 kali menjadi pemenang pertama sejak tahun 484 SM.dalam festifal tahunan Dionysia pada zaman Yunani klasik (lihat Banham,1992: 8-9). Sophoclys sebagai seorang playwright dari generasi berikutnya tidak kalah kreatifnya dalam menulis pusisi-puisi drama. Salah satu diantara ratusan skrip drama dari zaman Yunani Kuno itu berjudul Prometheus Bound dan merupakan playscript yang ke tujuh dari karya-karya Aeschylus ini(Nagler,1952: 4);menurut Prof.J.Bamhill Prometheus Bound adalah playscript tertua yang masih sering di pentaskan sekarang. Karya ini mengisahan seorang “titan” (identik dengan “Gandarwa”dalam sastra hindu) yang di siksa dan di cencang pada sebuah batu di lereng pegunungan Cauccasus oleh dewa Zeus akibat kelancangannya mencuri api dan di berikannya kepada manusia.Dewa Zeus menekan kemajuan manusia dan menciptakan wanita pertama (Pandora) untuk menggoda hidupnya; akan tetapi,manusia justru di ajarkan berbagai ilmu dan kesenian oleh Prometheus yang menyebabkan manusia semakin maju; iyilah masalah yang mendasar dalam permusuhan antara Prometheus dan dewa penguasa tertinggi,Zeus. Tetapi walau pun berkaitan dalam manusia,drama ini lebih banyak mengisahkan tentang dewa-dewi yunani di puncak pegunungan Olympus (identik dengan “Suarga/Sorga” dalam Hindu),sehingga ceritra ini terasa agak sulit dipentaskan dengan penari atau actor hidup.

Item Type: Article
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Publication Unit > Journal > Mudra Journal
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 15 Jun 2011 02:34
Last Modified: 15 Jun 2011 02:34
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/857

Actions (login required)

View Item View Item