Ida Bagus , Peredantha
(2011)
Perbedaan Tokoh Arya pada Dramatari Gambuh Gaya Batuan dengan Pedungan.
Artikel Bulan Mei (2011), 2 (5).
p. 1.
Preview |
|
PDF (Perbedaan Tokoh Arya pada Dramatari Gambuh Gaya Batuan dengan Pedungan)
- Published Version
Download (159kB)
| Preview
|
Abstract
Sebagaimana diketahui, di Bali, khususnya di Bali Selatan terdapat dua daerah yang memiliki tingkat konservasi seni Dramatari Gambuh yang tinggi yaitu Desa Batuan di Kab. Gianyar dan Desa Pedungan di Kota Madya Denpasar. Kedua daerah ini memiliki gaya tersendiri yang membedakannya dengan yang lain, sehingga kesenian ini memiliki pengembangan variasai yang beragam semenjak kedatangannya pertama kali di Bali yang diperkirakan sekitar abad ke-14 Masehi. Pada tulisan ini, secara khusus kita akan mengupas lebih jauh tentang penampilan tokoh Arya dalam Dramatari Gambuh gaya Batuan dan Arya dalam Dramatari Gambuh gaya Pedungan. Adapun berbagai aspek yang dimaksud antara lain :
A. Karakter
Dalam pementasan dramatari, yang dipentingkan adalah pemahaman setiap pelaku terhadap alur cerita yang dibawakan yang akan berdampak pada pengenalan karakter tokoh yang ditarikan oleh pelaku pementasan. Bila tidak demikian, dapat dipastikan pementasan yang dibawakan kurang memiliki penjiwaan dan bahkan mungkin pesan ataupun amanat yang terkandung dalam cerita tersebut tidak sampai pada penonton yang menunjukkan pementasan tersebut boleh jadi dikatakan gagal.
Dalam Dramatari Gambuh, tokoh Arya mempunyai peran yang cukup vital, mengingat ia merupakan tokoh yang menjadi kepercayaan tokoh Panji ataupun Prabangsa. Namun dalam hal ini, Arya termasuk ke dalam kategori protagonist yaitu mendampingi Panji. Arya merupakan tokoh putra keras yang memiliki watak tegas, gagah dan energik. Dalam melantunkan wawankata, tokoh Arya melakukannya dengan penuh tenaga, tegas dan bernada rendah.
Perbedaan yang cukup mencolok antara Arya Gambuh Pedungan dan Batuan dapat dilihat pada adanya penggunaan tembang. Dalam tokoh Arya Batuan, terdapat sebuah tembang/tandak pepeson pendek yang diucapkan oleh penarinya. Sedangkan sebaliknya, pada Arya Pedungan tidak ditemukan penggunaan tembang.
Actions (login required)
|
View Item |