Agus, Ary Andika
(2011)
Baladhika.
Documentation.
ISI Denpasar.
Abstract
Abstract
Pada zaman penjajahan colonial Belanda peperangan demi peperangan terjadi diseluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali Bali dan Khususnya di Kerajaan Badung. Sikap Raja Badung yang tidak menunjukan tanda-tanda menyerah, dan memicu perang Puputan Badung pada tanggal 20 September 1906.
Semangat Puputan yang dimiliki oleh laskar Badung atau dikenal sebagai “Baladhika” yaitu pasukan perang yang gagah berani. Hal tersebut menhyentuh hasrat penata untuk mengungkapkan kedalam sebuah karya komposisi karawitan kreasi Beleganjur, Pelog Lima Nada, yang tetap berpedoman pada unsur-unsur tradisi seperti kawitan, pengawak, pengecet, atau pekaad. Dalam proses penggarapan ditonjolkan berbagai variasi pukulan seperti geguletan kendang, aksen-aksen kendang belik, gong bheri dan rebana yang ritmis, namun tetap berpijak pada unsur melodi dengan cita rasa yang harmonis, dan pukulan yang mantap, menggambarkan puputan Badung
Actions (login required)
|
View Item |