Dr. Drs. I Made Gede , Arimbawa, M.Sn
(2010)
Dampak Penerapan Elemen Estetis Produk Kriya Tradisonal Bali Secara Eklektik.
ISI Denpasar.
ISBN 9786028566650
Preview |
|
PDF (Cover Dampak Penerapan Elemen Estetis Produk Kriya Tradisonal Bali Secara Eklektik)
- Cover Image
Download (64kB)
| Preview
|
Abstract
Abstrak
Dalam seni dan desain, istilah eklektik dikenal sebagai upaya untuk mencampur atau meramu bebe¬rapa gaya yang berasal dari berbagai sumber dalam satu produk. Jadi, sebenarnya eklektik tidak memiliki prin-sip khusus dalam kreativitasnya, namun gaya eklektik merupakan olah image dari perpaduan berba¬gai gaya. Bahkan pada perkembangannya dalam seni dan de¬sain, eklektik lebih merujuk pada perpaduan antara bebe¬rapa gaya yang saling bertolakbelakang. Misal-nya, memadukan gaya modern dan tradisional. Meski terkesan tidak memiliki prinsip, namun bukan berarti eklektik tidak unik. Justru dengan perpaduan berbagai macam gaya akan melahirkan satu nuansa baru yang jelas berbeda dengan gaya-gaya sebelumnya.
Dari uraian tersebut, maka dapat dipahami, bahwa eklektik tidaklah selalu menghasilkan sesuatu yang bersifat “merusak” norma-norma masa lampau akan tetapi dapat juga berarti sebagai bentuk “penghargaan” atau produk “nostalgia”. Hal tersebut juga sesuai de-ngan konsep Charles Jencks yang menggunakan peng-kodean ganda atau double coding dan eklektik digu-nakan untuk menerangkan hakekat produk post modern-isme. Dalam hal tersebut ia mendefinisikan postmodern sebagai” kombinasi teknik-teknik modern dengan se-suatu yang lain, seperti elemen-elemen este¬tika tradi-sional) agar dapat berkomunikasi dengan publik dan minoritas yang terkait” (Jencks,1987). Per¬kembangan yang menampilkan multivariousness, kembalinya nilai-nilai tradisional dan juga reaksinya yang justru mene-kankan bentuk-bentuk baru yang ra¬dikal dan menen-tang seluruh ekspresi kesenian yang dianggap ideal dalam bingkai high art
Actions (login required)
|
View Item |