ISI Denpasar | Institutional Repository

Dwi Wira Prapanca

I Nyoman, Trisna Jaya (2014) Dwi Wira Prapanca. Documentation. ISI Denpasar.

WarningThere is a more recent version of this item available.
[img]
Preview
PDF (Dwi Wira Prapanca) - Cover Image
Download (50kB) | Preview

Abstract

Gugurnya Abimanyu pada hari ke-13 menyisakan kesedihan yang mendalam bagi pihak Pandawa, khususnya Arjuna yang menndengar kisah kematian putranya karena ulah curang Duryodana beserta pasukan Korawa lainnya. Arjuna larut dalam kesedihan, saking sedihnya ia jatuh ke tanah dan pingsan. Saat sadar Arjuna dihibur oleh saudara-saudaranya beserta Sri Kresna, dan setelah mengetahui penyebab kematian anaknya Abimanyu, ia bersumpah akan membunuh Jayadrata sebelum matahari terbenam. Jika hal itu tidak terjadi Arjuna akan bunuh diri dengan terjun kedalam kobaran api. Setelah diberi wejangan oleh Kresna Arjuna bergegas menghadap dewa Rudra untuk memohon anugrah agar Jayadrata dapat terbunuh di hari ke-14. Setelah mendapat anugrah dari dewa Rudra Arjuna kemali ke perkemahan bersama Kresna. Di perkemahan Korawa, Jayadrata yang mendengar sumpah Arjuna merasa sangat takut dan berkeinginan untuk mundur dari peperangan. Duryodana yang mengetahui hal itu berusaha menghibur Jayadrata untuk tetap ikut berperang. Duryodana berhasil membujuk Jayadrata, setelah memutuskan untuk tetap tinggal Jayadrata menuju keberadaan guru Drona dan menanyakan sesuatu antara dirinya dan Arjuna yang masih mengganjal dipikirannya.Setelah selesai memberikan pencerahan kepada Jayadrata, Drona mengatur formasi bala tentara Korawa. Jayadrata ditempatkan dua belas mil dibelakang pasukan induk. Ia didampingi sejumlah pasukan amat kuat yang dipimpin Burisrawa, Karna, Aswatama, Salya, Wrihasena dan Krepa. Di depan mereka Drona menyusun pasukan induk Korawa. Lingkaran pasukan yang paling dalam diatur dalam formasi bunga teratai. Didepannya berjajar pasukan dalam formasi pakis sebagai pasukan tempur. Drona berdiri paling depan didepan formasi pakis. Ia tampak gagah perkasa dengan baju perang dan ketopong warna putih. Dia dudu diatas kereta yang ditarik empat kuda. Panji-panjinya berkibar-kibar ditiup angin. Memperlihatkan lambang mangkuk pandita dan busur panah warna kuning keemasan. Keagungan Drona membakar semangat tempur pasukan Korawa. Duryodana sangat yakin hari itu Korawa akan menuai kemenangan. Perang di hari ke empat belas akhirnya dimulai. Barisan pasukan Pandawa dipimpin oleh Arjuna dan dari pihak Korawa dpimpin oleh Drona. Perang yang begitu dashyat tidak dapat terelakan di tanah Kruksetra. Keadaan semakin berkecamuk setelah kedua pihak maju saling mengejar musuh-musuhnya. Satyaki, Bima mengamuk dan berhasil membunuh banyak ksatria Korawa. Dalam perang ini atas bantuan Arjuna, Satyaki berhasil membunuh Burisrawa musuh bebuyutannya. Arjuna yang bersumpah akan membunuh Jayadrata mulai mengalami kesulitan. Ia susah payah menembus pertahanan prajurit Korawa, akan tetapi tidak dapat menemukan Jayadrata. Karena Jayadrta dilindungi dengan gelar Padma oleh Drona. Melihat kesulitan yang dialami Arjuna, Kresna melepaskan senjata cakranya keangkasa sehingga menutupi sinar sang Surya. Keadaan menjadi gelap, serta merta pihak Korawa terutama Jayadrata bersorak-sorak dan berjingkrak-jingkrak karena terbebas dari kematian dan mengumumkan kematian Arjuna terbakar oleh api sesuai dengan sumpahnya. Terlena akan kebahagiannya, tanpa diduga kepala Jayadrata telah terpenggal oleh panah Pasupati milik Arjuna. Kresna menarik kembali senjata cakranya dan matahari pun bersinar kembali sebagai pertanda malam belum tiba. Atas kemenangan ini sumpah yang diucapkan Arjuna akhirnya terbayar. Bersoraklah semua prajurit dan ksatria yang memihak Pandawa.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Puppetry Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 30 Oct 2014 01:45
Last Modified: 30 Oct 2014 01:45
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/1970

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item