ISI Denpasar | Institutional Repository

GUCI BATIK

Ni Kadek, Karuni (2013) GUCI BATIK. In: pameran Kriya dan Fashion “ Inovasi Produk Kriya Dan Fashion Menuju Industri Kreatif. ISI Denpasar, Gallery Monkey Forest Ubud.

[img] PDF (GUCI BATIK)
Download (676kB)

Abstract

Bunga teratai sebagai inspirasi dalam penciptaan karya batik kayu Alam menyuguhkan keindahan yang tiada tara. Dalam dunia seni, alam menyajikan beragam sumber ide yang memiliki unsur keindahan di dalamnya yang dapat dilihat di dunia nyata. Keindahan alam tersebut tertuang dalam keragaman tumbuh-tumbuhan, salah satunya adalah bunga teratai. Bunga teratai memiliki beberapa keunikan yaitu bentuk, warna yang bervariasi, hidup di air, memerlukan lumpur dan air untuk tumbuh dan berkembang, serta tidak akan tenggelam ke dalamnya. Dalam mitologi China, bunga teratai merah muda sering dihubungkan dengan dewa paling tinggi yaitu Buddha. Teratai biru memiliki warna kelopak bunga yang sangat cantik nan indah, yaitu perpaduan antara warna biru dengan sedikit unsur warna keunguan. Bunga teratai biru melambangkan sebagai semangat control atas satu diantara indera material. Teratai biru juga menjadi lambang pengetahuan dan juga kecerdasan. Teratai merah melambangkan situasi hati yang murni. Lambang cinta, kasih sayang, keaktifannya, nafsu dan emosi lain yang berkenaan dengan hati. Bunga teratai merah digambarkan dengan kelopak terbuka yang melambangkan keindahan dan keterbukaan hati. Bagi agama Buddha dan Hindu, teratai melambangkan kebangkitan, hal ini dikarenakan bunga ini menutup pada malam hari dan terbuka kembali saat pagi hari. Keindahan dari bunga teratai, warna, manfaat, serta filosofinya memberi inspirasi terhadap pencipta untuk mengangkat bunga teratai sebagai tema dari penciptaan batik kayu. Karya batik yang dibuat berbentuk guci dari kayu mahoni dengan ukuran 40 cm x 16 cm dengan menerapkan motif bunga teratai melalui teknik batik. Dalam pembuatan karya ini menggunakan bahan kayu mahoni. Dengan pertimbangan, karena memiliki keunggulan dibandingkan dengan kayu lainnya. kayu mahoni memang lebih berkualitas, punya warna dasar kemerahan, lebih mudah menyerap warna napthol. Proses membatik dengan media kayu tentu akan membutuhkan keterampilan tersendiri,. Karena polanya dibuat secara manual, bukan dicetak, maka membatik dengan media kayu membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Hasil dari batik pada media kayu juga mampu menghasilkan karya-karya bernilai seni yang tinggi.

Item Type: Book Section
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Craft Department
Depositing User: Jayasemadi
Date Deposited: 23 Apr 2023 13:15
Last Modified: 23 Apr 2023 13:15
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/5238

Actions (login required)

View Item View Item